BURANGA/inilahsultra.com – Anggota DPRD Butur, Rahman membantah jika ada anggota dewan yang ikut mengerjakan paket proyek. Menurut dia, tuduhan Somasi Butur saat melakukan aksu unjuk rasa di kantor DPRD Butur, Kamis (23/2), sangat berebihan.
Menurut Rahman, selama ini anggota DPRD Butur bekerja untuk kepentingan masyarakat. Hal itu dibuktikan dengan pembahasan anggaran yang memprioritaskan usulan masyarakat saat reses maupun Musrembang.
“Saya tidak tau kalau soal dana aspirasi itu, tapi kalau dewan bekerja untuk kepentingan masyarakat, itu yang anggota dewan Butur lakukan dan itu wajar. Kalau bagi-bagi anggaran untuk kerja paket itu tidak benar,” tandasnya.
Politikus PKB ini mengaku tidak mengetahui soal dana aspirasi yang dikerjakan sendiri oleh anggota DPRD Butur. Kalau memang ada, sebaiknya dibuktikan dengan dokumen kontrak yang ditandatangani sediri oleh anggota dewan.
“Cek saja siapa-siapa anggota dewan main proyek. Kalau memang ada kepala SKPD yang mengaku kalau ada paketnya itu anggota dewan, harus ditanyakan kepada kepala SKPD bersangkutan. Kan bukan anggota legislatif yang tandatangi kontrak, tapi kepala SKPD sendiri,” ucap ketua KNPI Butur ini.
Diketahui, Kamis (23/2) pagi, sekelompok massa yang tergabung dalam Somasi Butur melakukan aksi unjuk rasa di kantor DPRD Butur. Mereka mempersoalkan dana aspirasi anggota dewan yang diduga sengaja dititip dalam bentuk proyek ke sejumlah SKPD, dikerjakan sendiri oleh oknum anggota dewan. (R)
