BURANGA/inilahsultra.com- Secara kelembagaan, DPRD Buton Utara (Butur) telah mengeluarkan pernyataan mosi tidak percaya kepada Bupati Butur Abu Hasan. Atas hal itu, hubungan antara pemerintah daerah dengan pihak legislatif sedikit memanas.
Namun, tidak bagi Abu Hasan. Orang nomor satu di daerah yang berslogan Lipu Tinadeakono Sara ini menganggap hubungan antara pemerintah dan DPRD masih harmonis.
“Saya belum merasa ada yang memanas, karena sampai saat ini suasana itu bagi saya tidak ada. Mungkin pihak lain memanas, dipihak saya apanya yang panas,” tegas Abu Hasan ketika ditemui di rujabnya, Sabtu (4/3/2017).
Menurut Abu Hasan, jika hubungan DPRD dan kepala daerah tidak harmonis, maka sudah tentu tidak akan melahirkan APBD 2017 tepat waktu. Makanya dia meminta agar aktivitas keseharian masyarakat tidak terpengaruh dengan berbagai isu yang dikembangkan oleh pihak-pihak tertentu.
“Karena saya yakin sebagian isu itu adalah fitnah dan saya yakin selama satu tahun masih ounder track yang benar, sebagai manusia biasa pasti punya kelemahan,” pungkas dia.
Menurut mantan Kabiro Humas Pemprov Sultra ini, kalaupun muncul kritikan selama ini wajar. Sebab, sebagai manusia biasa dia mengaku punya kekurangan.
“Pembangunan itu adalah kerja manusia, dan semua manusia itu punya kekurangan. Kalau ada yang mengatakan bahwa selama satu tahun belum ada yang nampak, itu saya akui,” imbuhnya.
Ketua Syarikat Islam Sultra ini menegaskan, secara konstitusi selama satu tahun baru terlibat secara langsung dalam penyusunan dokumen APBD.
“Yang lalu belum terlibat. Saya melanjutkan dan menyelesaikan yang disusun pejabat sebelumnya. Tahun ini saya mulai dan saat pembahasan anggaran saya perintahkan wakil bupati dan sekda untuk mengawal pembahasan di DPRD. Itu untuk berjalannya pembangunan di Butur,” terangnya. (R)
