
Kendari, Inilahsultra.com- Akhir-akhir ini, Gubernur Sulawesi Tenggara Nur Alam selalu mengeluarkan nada kritis terhadap hal yang menyimpang. Selain institusi lain, dia juga kerap mengkritisi bawahannya termasuk dirinya sendiri.
Pada acara rapat koordinasi Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Provinsi Sultra di Grand Clarion Kendari, Kamis 23 Maret 2017, Nur Alam menegaskan ingin berkata jujur di akhir masa jabatannya.
Namun, kata dia, siap berkata jujur di akhir masa jabatannya, bukan berarti dia selalu berbohong selama ini.
“Masa pensiun saya ini, saya ingin banyak bicara jujur. Tapi bukan berarti selama ini saya berbohong. Sebagai hamba yang beriman, saya ingin di akhir masa jabatan ingin jujur,” ungkap Nur Alam saat memberikan sambutan.
Menurut dia, sudah saatnya pemerintah menghilangkan kebiasaan bernuansa pencitraan. Kalau hanya dicitrakan terus dan tanpa kritikan, maka perjalanan akan jalan di tempat.
“Minimal eh sudah sudah mi itu. Supaya kita bisa perbaiki nuansa kita. Kalau pencitraan terus, kapan selesainya. Kita jalan di tempat,” katanya.
Gubernur Sultra dua periode ini mengaku pernah membacakan hal yang tidak sesuai fakta pada saat sidang paripurna di DPRD Sultra. Hal itu kadang bertolak belakang dengan perasaannya sendiri.
Untuk itu, berbekal pengalamannya, dia mengingatkan agar rakor yang digelar oleh Dinas Nakertrans Provinsi Sultra ini tidak hanya seremonial belaka. Dia inginkan agar ada dampak positif bagi perbaikan bangsa dan daerah.
“Dengan rakor ini, bukan menjadi perdebatan tetapi menjadi langkah yang baik bagi kita ke depan,” tuturnya.
Reporter: La Ode Pandi Sartiman
Editor: Rido