Setelah Wali Kota Kendari, Nur Alam “Serang” Wakil Bupati Konsel

Bacakan

Kendari/Inilahsultra.com- Gubernur Sultra Nur Alam tidak cukup hanya menyerang Wali Kota Kendari Asrun. Dia ikut menyerang Wakil Bupati Konawe Selatan (Konsel) Arsalim.

Menurut Nur Alam, Wakil Surunuddin Dangga itu statusnya masih sebagai pegawai negeri sipil (PNS).

-Advertisement-

“Wakil Bupati Konsel itu masih PNS. Padahal, harusnya pensiun saat mencalonkan diri atau sudah ditetapkan oleh KPU,” ungkap Nur Alam di hadapan perwakilan Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN), Kamis, 30 Maret 2017.

Menurut dia, masalah ini ternyata dikorbankan kepada dirinya. Seakan-akan, protesnya berkaitan dengan kakaknya yang tidak menang di Pilkada Konsel.

“Ternyata di media, yang jadi korban gubernur. Padahal, saya hanya administrasi dan seolah kakak saya tidak terpilih,” bebernya.
Selain status Wabup Konsel, dia juga memprotes masalah pengangkatan Sekda Konsel.

Menurutnya, Bupati Konsel Surunuddin Dangga tidak pernah konsultasi ke gubernur dan langsung mengeksekusi nama yang duduk sebagai Sekda.

“Harusnya tidak perlu konsultasi ke sini. Ada apa dengan konsultasi gubernur walau hanya basa basi saja,” urainya.

Menurut dia, bila kembali pada esensi otonomi daerah, otonomi bertujuan untuk memberikan kesempatan sebesar-besarnya kepada putra daerah untuk mengelola daerahnya sendiri.

“Namun faktanya di Konsel, mulai dari Bupati, Wakil Bupati dan Sekdanya bukan orang Konsel. Saya bicara ini bukan pada konteks nepotisme tapi posisi gubernur untuk menstabilkan suasana daerah. Ini saya harus stresing bukan buat polarisasi tapi ingin menjaga stabilitas sosial. Masa tidak ada satu pun orang Konsel yang tidak mampu,” katanya.

Hal ini, kata Nur Alam, harus dibuka secara jelas. Namun, dia menolak untuk berdebat lebih jauh di media karena bupati adalah bawahannya.

“Bupati dan wali kota itu adalah aparat pemerintahan di bawah gubernur. Tapi sekarang terbalik, saya yang ajarkan mereka untuk menghormati di atasnya. Ini baru jadi calon sudah tidak hargai kita. Etika apa yang kita tunjukkan seperti ini. Hal ini sudah menjadi tabiat dan saya saja direndahkan,” tuturnya.

Reporter: La Ode Pandi Sartiman

Editor: Jumaddin Arif

Facebook Comments