
Kendari, Inilahsultra.com- Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulawesi Tenggara (Sultra) Abdurrahman Saleh marah pada saat sidang paripurna pembahasan lima rancangan peraturan daerah (raperda), Senin, 3 April 2017.
Kemarahan Rahman ini bukan tanpa alasan. Puluhan pejabat satuan kerja pemerintah daerah (SKPD) tidak ada yang hadir pada sidang paripurna itu.
Menurut dia, bila gubernur hadir, seluruh bawahnya datang. Bila paripurna dihadiri Sekda, maka banyak pejabat yang tidak hadir.
“Kalau gubernur hadir, hadir semua kurcacinya ada di belakang. Kalau sekda yang hadir, tidak ada pejabat,” kata Rahman dengan nada marah.
“Bagaimana kalau sekda jadi gubernur,” kelakarnya.
Menurut dia, paripurna ini sangat penting dihadiri oleh pejabat. Sehingga, aktivitas rapat harusnya ditunda dulu.
“Mau rapat HUT Sultra atau apa harusnya hadir dulu di sini,” katanya.
Karena dianggap tidak hadiri acara sidang paripurna, Rahman mengancam akan menyiapkan surat teguran untuk diserahkan ke Gubernur Sultra Nur Alam.
“Saya akan siapkan surat kita tunjukan kepada gubernur untuk teguran ke SKPD,” tegasnya.
Dia juga mengingatkan kepada seluruh anggota dewan untuk tidak memberikan ruang kepada SKPD saat pembahasan anggaran.
“Kepada teman-teman juga harus tegas bahas anggaran SKPD,” pintanya.
Dia menuturkan, ancaman terhadap SKPD yang malas sudah pernah dilakukan. Bahkan, kata dia, sudah pernah diganti kepala SKPD karena usulan dari dewan.
“Kita minta ganti kadisnya, yah ganti. Apa yang saya sampaikan ini untuk kebaikan dan kemuliaan kita semua,” pungkasnya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Provinsi Sultra Lukman Abunawas tidak mau bicara banyak soal tidak hadirnya beberapa pejabat Pemprov Sultra.
“Di sana lagi rapat HUT Sultra. Saya mau ke sana sekarang,” pungkasnya.
Reporter: La Ode Pandi Sartiman
Editor: Rido