Raha, Inilahsultra.com- Seluruh kepala sekolah (Kasek) di Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) diminta transparan dalam pengelolaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Sehingga kejadian seperti pada SMAN 1 Raha tidak terulang.
Permintaan itu disampaikan Kepala Tim Manajer BOS Sultra, Andi Hasbanuddin saat melakukan kunjungan di SMAN 1 Tongkuno bersama Ketua Komisi I DPRD Provinsi Sultra, LM. Taufan Alam serta Kadis Dikbud Muna, La Ege bersama, Jumat, 7 April 2017.
Pada pekan lalu, sejumlah siswa di sekolah itu melakukan aksi unjuk rasa menuntut Kepala SMAN 1 Raha Drs Muhidin diganti. Dia dianggap tidak transparan dalam pengelolaan dana BOS.
Menurut Andi, beberapa keluhan siswa maupun dewan guru dalam pengelolaan dana BOS, biasanya kepala sekolah tidak transparan. Apalagi dalam pengelolaannya tidak melibatkan dewan guru sehingga dalam penggunaannya tidak sebagaimana mestinya.
“Memenuhi apa yang menjadi aspirasi namun disesuaikan kemampuan di sekolah karena tidak semua aspirasi secara langsung akan dikabulkan sebab anggaran juga terbatas,” ungkap Andi.
Dia menambahkan, jika banyak kegiatan sekolah maka dana BOS tidak akan mampu. Makanya pihak sekolah bisa mencari dana dengan mengajukan proposal ke provinsi maupun melalui DAK provinsi.
“Perbaikan sarana dan prasarana banyak yang dikeluhkan oleh sekolah, makanya dalam pengguna anggaran dana BOS diharapkan sesuai dengan juknis,” jelasnya.
Reporter: Iman
Editor: Rido
