
Kendari, Inilahsultra.com- Aset Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara kembali rata dengan tanah. Eks Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) kondisinya kini sisa puing-puing.
Yang tersisa dari bangunan itu, tinggal gapura atau gerbang masuk rumah sakit. Sedangkan bangunan di dalamnya, sudah tak ada lagi.
Begitu pula pos jaga Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), sudah tidak ada lagi.
Lantas bagaimana dengan stasiun pengisian bahan bakar industri (SPBI) yang sudah dibangun di lokasi tersebut? Nasibnya sama. Sudah tak ada lagi di lahan tersebut.
Padahal, SPBI ini sedianya akan dijadikan tempat pengisian bahan bakar khusus kendaraan dinas plat merah dan pertama di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara sekaligus pertama di Indonesia.
SPBI ini diresmikan Gubernur Sultra Nur Alam dan dihadiri Dirut PT Pertamina Patra Niaga Ferdy Novianto pada 17 Maret 2015.
Direrktur Utama PT Pertamina Patra Niaga Ferdy Novianto mengatakan kala itu, langkah pemerintah provinsi khususnya Gubernur Sultra sangat luar biasa atas inisiatif dan terobosan mendirikan SPBI khusus BBM non subsidi tersebut.
Ferdy menilai, pendirian SPBI merupakan pertama dan rencana SPBI kedua yang akan diresmikan di Sorong, Papua Barat yang pemegang sahamnya oleh Pertamina. Sementara SPBI di Kendari merupakan milik Perusahaan Daerah Provinsi Sultra.
Oleh warga sekitar, SPBI ini sudah tidak lagi beroperasi setelah diresmikan.
“Kayaknya sudah satu tahun lalu tidak beroperasi pak,” ungkap salah seorang warga yang tinggal di sekitar lokasi lahan eks RSUD Provinsi Sultra, Jumat 7 April 2017.
Sedangkan bangunan di dalam lahan, telah dirubuhkan sejak beberapa bulan terakhir, termasuk pohon yang tumbuh di dalamnya ditumbangkan.
“Kalau bangunan sudah hancur sejak beberapa bulan lalu. Belum lama ini diratakan,” lanjut sumber itu.
Reporter: La Ode Pandi Sartiman
Editor: Rido