Kendari, Inilahsultra.com- Untuk mengembangkan potensi pariwisata di Sulawesi Tenggara (Sultra), Pemerintah Provinsi Sultra akan membangun tol udara.
Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Sultra Hado Hasina mengatakan, tol udara ini akan menghubungkan potensi wisata nasional. Wakatobi ditunjuk sebagai salah satu rute tol udara ini.
“Ini tol udara akan menyambungkan lokasi-lokasi wisata di Indonesia seperti Bali, Raja Ampat Papua, Bunaken Sulawesi Utara, dan Wakatobi di Sultra,” jelasnya, Selasa, 11 April 2017.
Proyek ini, kata dia, kerjasama antara pemerintah pusat dan daerah. Diharapkan, tol udara ini bisa mempersingkat akses perjalanan wisatawan dari daerah lain di Indonesia menuju Sultra.
“Untuk memajukan pariwisata kita, maka harus didukung dengan infrastruktur. Nah, program pemerintah pusat dengan tol laut ini, bisa memajukan pariwisata kita. Ini akan secepatnya dilaksanakan dalam tahun ini,” jelasnya.
Dia menyebut, beberapa kementerian siap membantu Provinsi Sultra untuk mewujudkan dukungan infrastruktur pariwisata. Misalnya, pembangunan beberapa pelabuhan yang menjadi akses utama menuju lokasi wisata.
Pembangunan infrastruktur ini, kata Hado, merupakan bagian instruksi Presiden Joko Widodo kepada beberapa kementerian.
“Ini masuk sebagai salah satu hasil rapat terbatas kemarin. Infrastruktur transportasi harus dibangun untuk menunjang pengembangan pariwisata di Sultra,” paparnya.
Dengan adanya tol udara ini, maka Bandara di Wakatobi akan terkoneksi dengan beberapa bandara yang menjadi lokasi kunjungan wisatawan mancanegara.
“Nanti ini seperti rute. Wakatobi pasti akan disinggahi,” katanya.
Tidak hanya itu, untuk mendukung lalulintas darat menuju destinasi wisata di Wakatobi, pemerintah pusat akan menurunkan beberapa anggaran untuk membangun bus laut.
Menurut dia, bus laut ini seperti jalur transportasi dari pulau yang satu ke pulau yang lain.
“Bus ini akan disiapkan di setiap pelabuhan di empat pulau di Wakatobi. Nanti, wisatawan akan cepat ke tempat wisata tidak perlu lagi menunggu jemputan. Pemerintah sudah siap memfasiltasinya,” katanya.
Reporter: La Ode Pandi Sartiman
Editor: Rido
