Dinas Pariwisata Mubar Akan Kelola Empat Kawasan Strategis

Kendari, Inilahsultra.com- Dinas Pariwisata Kabupaten Muna Barat (Mubar) akan mengelola empat kawasan strategis dalam rangka pengembangan destinasi wisata baru.

Kepala Dinas Pariwisata Mubar Abdul Nasir Kola mengatakan, empat kawasan strategis itu mengenai wisata laut, wisata alam, wisata budaya, dan wisata kuliner.

Masing-masing jenis wisata ini, memiliki lokasi. Yakni, wisata laut di bagian Selat Tiworo, wisata alam atau danau air tawar ada di Kecamatan Lawa, wisata budaya ada di Kecamatan Sawerigadi dan Barangka, serta wisata kuliner ada di Kecamatan Kusambi.

-Advertisement-

“Empat kawasan strategis ini akan kami desain untuk pengembangan pariwisata di Mubar,” ungkap Nasir Kola saat ditemui di Kendari, Selasa, 11 April 2017.

Nasir menyebut, tahun ini akan mulai menggarap pembangunan Pulau Indo. Termasuk pula pengembangan Selat Tiworo.

“Kita akan mulai kelolah pesisir di kepulauan baru masuk ke darat. Di Selat Tiworo ini banyak pulau dan terumbu karang yang indah. Ke depan, akan kita kelola dengan baik,” katanya.

Di Selat Tiworo, ada sebanyak 34 pulau dan yang berpenghuni hanya 14 pulau. Ada lima pulau yang nantinya akan dikelola dengan baik yakni Pulau Indo, Masaringan, Gala Kecil, Pulau Rangku dan ada beberapa pantia yang memiliki pasir timbul.

“Lima pulau itu akan dikelola menjadi destinasi baru. Termasuk Pantai Pajala dan Momuntu,” tuturnya.

Sementara kawasan wisata alam yang akan dibenahi adalah pemandian air tawar Wakantee, Matakidi, Ghulu, dan Kaaghi.

Untuk kawasan wisata kampung budaya, ada benteng Tiworo. Di sini, akan dibangun prototipe atau rumah adat delapan suku besar yang ada di Mubar. Yakni, Muna, Bajo, Bugis, Bali, Sunda, Jawa, Buton, dan Tolaki.

“Semua suku besar akan dibangunkan rumah adat dan akan jadi pusat pengembangan budaya,” paparnya.

Di dalamnya akan ada atraksi budaya, festival Selat Tiworo, festival ogoh-ogoh, perkelahian kuda, dan layang-layang (kaghati).

“Silat masuk festival selat Tiworo. Kawasan kuliner kita akan kembangkan di Kusambi dan permandian Matakidi. Dan kita jadikan juga pusat cindera mata termasuk di sekitaran Benteng Tiworo,” katanya.

Desa Waulai, lanjut dia, akan dijadikan sebagai kampung tenun dan di sana akan dibangun gedung kerajinan.

“Di situ semua terpusat membuat tenun,” sebutnya.

“Kita berangkat satu visi terwujudnya Mubar sebagai tujuan wisata nasional tahun 2019 dan daerah tujuan wisata bahari dunia 2020,” pungkasnya.

Reporter: La Ode Pandi Sartiman

Editor: Rido

Facebook Comments