Pengamat Ekonomi: Tambang Jalan, Pertanian Jangan Diabaikan

Bacakan

Kendari, Inilahsultra.com – Pengamat ekonomi Universitas Muhammadiyah Kendari (UMK) Samsul Anam mengatakan, ekspansi pertambangan di Sultra tidak bisa dihindari. Namun, bukan berarti tambang harus mematikan sektor pertanian.

Hal ini diungkapkannya dalam diskusi di Grand Clarion Hotel Kendari dalam tema menakar kemajuan perekonomian lokal melalui industri tambang di Sultra.

-Advertisement-

Menurut Dekan Fakultas Ekonomi UMK ini, pertanian tidak boleh ditinggalkan. Sebab, sejak dahulu, sumber pendapatan masyarakat berasal dari sektor ini. “Pertanian harus ikut didorong, kita jangan hanya fokus pada pengelolaan tambang,” ungkapnya saat membawakan materinya, Jumat (21/04/2017).

Menurut dia, catatan yang paling penting adalah adanya konvergensi pertumbuhan ekonomi masyarakat dan pertumbuhan ekonomi secara nasional. Bila dua sektor, pertambangan dan pertanian seiring sejalan, maka masalah ekonomi dapat diselesaikan.

“Untuk bertumbuh tinggi secara ekonomi, harus ada konvergensi antara perekonomian nasional dan lokal. Keduanya, harus mendorong pendapatan perkapita masyarakat,” paparnya.

Dia menilai, kehadiran tambang di Sultra khususnya di Morosi, Konawe, bisa menyerap banyak tenaga kerja. Hanya saja, pikiran kritis publik tidak boleh terkungkung. Sebab, ada saja masalah yang kerap muncul di sektor yang menjanjikan ini.

Misalnya, masalah tenaga kerja asing dan ketimpangan ekonomi masyarakat di sekitar tambang. Sebab, selama ini banyak daerah dengan tambang yang berlimpah malah banyak merugikan masyarakat.

“Untuk itu, pertambangan ini meski menjanjikan, tapi kita harus lihat kritis. Sebab, banyak masalah yang biasa terjadi,” tuturnya.

“Di Sultra kita lebih beruntung karena pertanian sudah lebih dulu eksis dibanding pertambangan. Untuk itu, perlu ada sinergi kedua sektor ini untuk meningkatkan income pendapatan masyarakat,” pungkasnya.

Reporter: La Ode Pandi Sartiman
Editor     : Jumaddin Arif

Facebook Comments