
Kendari, Inilahsultra.com – Aksi demontrasi sekelompok massa yang mendesak KPK untuk segera menangkap Gubernur Sultra Nur Alam, mengundang respons dari Nur Alam sendiri.
Dalam forum sidang paripurna HUT ke-53 Provinsi Sulawesi Tenggara, Nur Alam sedikit mencurahkan apa yang dipikirkannya sekaligus memberikan klarifikasi berkait adanya riak-riak yang mendesak dirinya agar segera ditahan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Dalam sambutannya di acara sidang paripurna HUT Sultra di DPRD Sultra, Rabu 26 April 2017, Nur Alam meminta kepada publik untuk memberikan kesempatan dan keluasaan untuk mengakhiri masa jabatannya dengan penuh rasa kekeluargaan.
“Tapi wajar kiranya sebagai senior gubernur yang akan berakhir jabatannya terhadap pengganti saya dan pasangan masa yang akan datang. Hentikan usaha-usaha saudara-saudara untuk terus memberikan kontribusi subjektif dan apriori terhadap akhir masa jabatan,” ungkap Nur Alam.
“Jangan sampai ada diantara kita yang ikut andil menggerakkan masyarakat untuk terus melakukan gerakan-gerakan tidak percaya dan mendesak saya untuk mengakhiri masa jabatan saya,” tambahnya.
Nur Alam menyadari dan pahami bahwa dirinya sedang menghadapi proses hukum. Tapi, lanjut dia, biarkan lembaga dan penegak hukum menjalankan tugasnya dengan baik.
“Dan saya sebagai warga negara yang baik tetap taat. Tapi, jangan sampai ada adik saudara-saudara dengan niat agar kami segera mengakhiri kedudukan sekarang sebelum masanya tiba,” jelasnya.
Menurutnya, Tuhan yang memberikan jabatan dan Tuhan pula yang menentukan nasib seseorang, termasuk kematian dan rezeki seseorang.
“Semua ditentukan oleh Allah SWT. Bisa jadi rezeki yang kita kejar yang sudah di pelupuk mata tidak kita raih.”
“Dari awal dan dinyatakan salah, tapi kita harus tunduk pada proses praduga tak bersalah. Dalam hukum Indonesia pertama kepada kita semua sebagai pemimpin hendaknya selalu berpikir positif,” tuturnya.
Reporter: La Ode Pandi Sartiman
Editor : Jumaddin Arif