Polsek Kemaraya Bekuk Dua Pria Paruh Baya Asal Makassar dan Ternate

Kendari, Inilahsultra.com – Kepolisian Sektor (Polsek) Kemaraya Kota Kendari Sulawesi Tenggara (Sultra) menciduk dua pria paruh baya karena ketahuan melakukan penipuan terhadap beberapa pengunjung Pasar Sentral Kota Kendari.

Keduanya yakni Marjohan alias Johan (56) warga Ternate dan Soleman Nur alias Leman (66) warga Makassar. Keduanya, dibekuk di Pasar Sentral Kota Kendari pada Senin, 8 Mei 2017 sekira pukul 10.00 Wita.

Keduanya sengaja datang di Kota Kendari hanya untuk menjalankan aksi jahat dengan modus penipuan yang terbilang baru di Kota Kendari. Di Kendari, kedua tersangka tinggal di Jalan Mekar Kecamatan Kadia.

-Advertisement-

Kapolsek Kemaraya Inspektur Polisi Satu (Iptu) Fajar Mauludi SIK mengurai, modus operandi keduanya menjalankan aksi jahat berawal dari Johan mendatangi korbannya.

Johan yang mengaku berasal dari Malaysia, kemudian mengajak korbannya ngobrol. Di situ Johan menawarkan jam tangan yang berwarna kuning emas.

Beberapa saat kemudian, temannya Leman datang dan berpura-pura sebagai pembeli jam tangan yang dibandrol harga Rp 10 juta. Padahal, kedua tersangka memebeli jam tangan tersebut di emperan jalan dengan harga Rp 30 ribu per unit.

Leman mencoba meyakinkan korban, bahwa memang harga jam tangan tersebut mahal. Untuk lebih meyakinkan lagi, Leman langsung membeli jam tangan. Hingga akhirnya, korban terpengaruh dan mau menyerahkan semua uang yang dimilikinya.

“Kedua pelaku sudah beroperasi sekitar dua bulan dengan kisaran rata-rata setiap korban Rp 300 ribu hingga Rp 3 juta,” ujar Fajar saat ditemui di ruang kerjanya.

Selain menangkap tersangka, polisi juga turut mengamankan barang bukti. Di antaranya, tujuh unit jam tangan harga Rp 30 ribu dan uang tunai Rp 3,5 juta.

Lebih lanjut Fajar mengatakan keduanya dijerat Pasal 379 subsider Pasal 378 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) tentang penipuan, dengan ancaman empat tahun penjara.

Sementara, tersangka Leman mengaku, aksinya itu telah dijalankan sejak tahun 1962. Namun, wilayah operasinya berada di Ambon.

“Kita di Kendari baru dua bulan. Korbannya kita baru sekitar tujuh orang, paling banyak kita dapat uang dari korban Rp 3 juta” akunya.

Reporter: La Ode Kasman Angkosono

Editor: Rido

Facebook Comments