
LM Taufan Alam
Kendari – Ketua Komisi I DPRD Sultra LM Taufan Alam meminta kepada Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sultra dan Kapolres Muna untuk tidak menutupi kasus penembakan oknum polisi yang menewaskan La Ode Siihu (43), warga Kelurahan Tampo Kecamatan Napabalano Kabupaten Muna.
Politikus Partai Demokrat ini mengaku sangat menyayangkan peristiwa penembakan itu hingga jatuh korban jiwa.
“Pertama saya menyampaikan sangat sesalkan sekali kejadian di Muna itu ada seorang polisi langsung menembak korban,” kata Taufan, Senin 19 Juni 2017 ketika ditemui di kantornya.
Politisi Demokrat itu meminta, kasus penembakan tersebut tidak ditutupi oleh institusi kepolisian. Pelakunya, harus diproses hukum sesuai peraturan yang berlaku.
“Kapolres dan Kapolda harus membuka kasus ini secara jelas. Ini kesalahan oknum dan harus ada sanksi karena masyarakat butuh perlindungan, “tekannya.
Belajar dari kasus ini, Taufan mendesak Polda Sultra untuk mengawasi lebih ketat anggotanya yang memegang senjata api. Sebab, jangan sampai senjata yang berasal dari pajak rakyat itu digunakan untuk menembak masyarakat.
“Menurut saya kepolisian harus lebih ketat memberikan senjata api kepada anggotanya, “ujarnya.
Dia menyarankan agar perlu dilakukan tes psikologi dulu terhadap seluruh polisi yang memegang senjata.
“Harusnya belum perlu penembakan. Sekalipun itu dia lakukan tindakan kriminal, sepanjang tidak membahayakan tidak perlu ditembak. Beda mungkin residivis atau perampok. Perlakuan setiap kasus harusnya berbeda, ” tuturnya.
“Kita minta Kapolres dan kapoda usut tuntas. Setelah itu, kita minta semua polisi untuk dilakukan tes psikologi. Berbahaya sekali bila dibiarkan polisi yang tidak bagus psikologinya, “pungkasnya.
Reporter : La Ode Pandi Sartiman
Editor : Rido