LSN Regional Sultra Siap Digelar

ilustrasi

Kendari, Inilahsultra.com – Liga Santri Nusantara (LSN) edisi ke-III tahun 2017 regional Sulawesi Tenggara siap digelar.

Koordinator Regional III Sulawesi Salam Loga menjelaskan, kepanitiaan untuk menggelar liga yang digagas Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) khusus Sulawesi Tenggara (Sultra) ini sudah terbentuk.

-Advertisement-

“LSN ini sudah memasuki edisi ke-III tahun ini. Banyak perubahan-perubahan dilakukan untuk menggelar liga sepak bola terbesar di dunia ini, sebab mulai 2018 mendatang, LSN akan dikelola secara profesional, tanpa ada lagi dana stimulan dari Kemenpora,” ungkap Salam Loga dalam rapat perdana panitia LSN regional Sultra, Selasa (20/6).

“Liga 2017 ini juga akan menjadi pertaruhan panitia lokal Sultra apakah sukses atau tidak. Kita ingin lihat kinerja panitia pelaksana bagaimana ajang ini bisa sukses,” tambahnya.

Sementara itu, Ketua Panitia LSN regional Sultra 2017, Oma Irama menjelaskan, kerja-kerja panitia sudah akan mulai jalan mulai Juni ini.

Tahap awal, dia berharap media-media lokal di Kendari bisa bekerja sama mempublikasi LSN ini.

“LSN ini adalah liga terbesar di dunia, karena melibatkan 1.024 klub seluruh pesantren di Indonesia. Tidak ada liga di dunia dengan jumlah peserta sebanyak itu. Hanya di LSN ini. Karena itu, kami di panitia siap menyukseskan kegiatan ini,” kata Oma.

Khusus di Sultra, panitia akan melibatkan sekitar 33 pesantren dari 17 kabupaten/kota se-Sultra.

Tahap awal, kata Oma, panitia bersama pengurus wilayah Nahdlatul Ulama Sulawesi Tenggara akan mensosialisasikan tentang kegiatan tersebut ke pesantren-pesantren.

“NU dilibatkan, karena kegiatan ini memang kerjasama NU dan Kemenpora. Dari jadwal yang diterima panitia, sosialisasi regional Sulawesi Tenggara akan dilaksanakan Juni-Juli 2017 ini,” tuturnya.

“Pada Agustus mendatang, kompetisi akan dimulai. Kick off dimulai dari Regional I di Kabupaten Pinrang oleh Wakil Presiden Djusuf Kalla,” tutupnya.

Reporter: La Ode Pandi Sartiman
Editor: Herianto

Facebook Comments