Masjid Tiga Zaman Tuntas di Era Rusman, Kini Jadi Lokasi Swafoto

Bacakan
Salah seorang wisatawan lokal memanjakan kamera selulernya berlatarkan kubah emas, masjid Al Markaz Al Islam Al Munajat.
Kendari, Inilahsultra.com- Suatu hari saya mengupload beberapa foto di media sosial Facebook. Foto yang menggambarkan suasana senja di Masjid Al Markaz Al Islam Al Munajat Kabupaten Muna.
Sejurus kemudian, sahabat saya bertanya melalui massenger tentang lokasi foto tersebut. Saya pun menjawabnya, itu salah satu panorama yang ada di tanah kelahiran saya, di Kabupaten Muna.
Masjid Al Markaz Al Islam Al Munajat cukup menarik perhatian sahabat saya itu. Dia banyak bertanya dan menutup percakapan dengan memanjatkan niat untuk bisa datang memotret di “tanah para petarung” itu.
Masjid Al Markaz Al Islam Al Munajat berdiri sejak di era Ridwan Bae menjadi Bupati Muna. Ridwan menjabat sebagai kepala daerah periode 2000-2010.
Di era Ketua DPD Golkar Sultra ini, masjid itu tak tuntas dibangun. Ridwan hanya mampu membangun tiang, lantai beserta rangka kubahnya. Alasan bangunan ini terbengkalai karena minimnya anggaran untuk membangun masjid semegah itu.
Di era Bupati LM Baharuddin, masjid ini masih begitu saja. Selama lima tahun periodenya, masjid ini dikepung ilalang. Tak ada perubahan sama sepeninggal  Ridwan sebelumnya.
Bangunan masjid ini baru menunjukkan rupawannya setelah Muna dipimpin oleh LM Rusman Emba-Malik Ditu. Sejak dilantik pada 2 September 2016, Rusman langsung tancap gas menuntaskan pembangunan masjid tersebut.
Menuntaskan pembangunan Masjid Al Markaz Al Islam Al Munajat adalah nazar politiknya saat berkampanye.
Rusman hanya butuh Rp 1,5 miliar untuk “menghidupkan” masjid tersebut dari himpitan rumput dan alang-alang.
“Tahun 2017, dianggarkan hanya Rp 1,5 miliar untuk seluruhnya, sampai halaman parkirnya,” ungkap Kabag Humas Pemkab Muna Amiruddin Ako, Selasa 4 Juli 2017.
“Anggaran itu, mencakup sampai kubahnya dan isi dalam masjid,” tambahnya.
Menurut Amir, Bupati Muna LM Rusman Emba masih akan menganggarkan finising pembangunan masjid tersebut. Minimal, area sekitar masjid tidak kumuh.
“Tahun depan lagi akan dianggarkan. Tapi tidak terlalu banyak dan akan bertahap pengembangannya,” jelasnya.
Memanfaatkan panorama Masjid Al Markaz Al Islam Al Munajat
Masjid tiga zaman yang akhirnya tuntas di tangan Rusman tersebut, kini menjadi lokasi swafoto. Setiap sore, sekumpulan anak-anak hingga dewasa memanjakan kamera selulernya berlatarkan kubah emas, masjid Al Markaz Al Islam Al Munajat.
“Banyak orang datang di sini hanya untuk berfoto-foto. Kadang kalau ada tamu dari luar daerah, mereka datang di sini,” ujar salah seorang pengurus Masjid Al Markaz Al Islam Al Munajat.
Eksotik masjid ini bertambah saat di sore hari, saat senja tenggelam menyambut malam. Belum lagi, hembusan angin sepoi-sepoi yang mengayun dedaunan, melengkapi indahnya suasana di masjid ini.
Masjid Al Markaz Al Islam Al Munajat, tepat berada di “mulut” Teluk Raha. Lokasi yang indah nun mempesona menjadi tempat swafoto di Kabupaten Muna.
Reporter  : La Ode Pandi Sartiman
Facebook Comments
-Advertisement-