Politikus Demokrat Sultra : Masyarakat Belum Merdeka soal Lapangan Kerja

Bacakan

Tenaga kerja asing di Morosi Kabupaten Konawe.


Kendari, Inilahsultra.com – Meski kemerdekaan Indonesia dari belenggu penjajah sudah berusia 72 tahun, namun di sektor lapangan pekerjaan, masyarakat Sultra dinilai masih terjajah.

-Advertisement-

Hal ini diungkap politikus Partai Demokrat Sulawesi Tenggara LM Taufan Alam.

Menurut dia, banyaknya lapangan kerja yang digarap tenaga kerja asing menunjukkan bahwa Indonesia belum lepas dari penjajahan.

“Di HUT RI ke-72 ini, Indonesia saya rasa belum merdeka. Ada hal yang harus dibenahi terkait tenaga kerja kita,” ungkap LM Taufan Alam, Selasa, 15 Agustus 2017.

Khusus di Sultra, lanjut Ketua Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sultra ini, masyarakat masih jadi penonton di negeri sendiri. Padahal potensi daerah cukup besar untuk dikelola oleh masyarakat sendiri tanpa harus mendatangkan tenaga kerja asing.

“Kita punya potensi besar dan banyak teknisi kita yang sudah pintar. Kok masih ada industri yang memanfaatkan pekerja asing,” katanya.

Salah satu contoh, sebut Taufan adalah banyaknya pekerja asal Tiongkok yang menyerbu industri di Sultra.

Menurut dia, banyaknya pekerja asing merupakan salah satu kelemahan pemerintah dalam menyiapkan sumber daya manusia. Selain itu, pemerintah juga tidak terlalu memperhatikan pekerja lokal yang dinilainya cukup berkapasitas mengerjakan pekerjaan pihak TKA.

“Kita Jangan jadi penonton di negeri sendiri. Dan pada sisi itu kita belum merdeka sebenarnya. Jangan hanya rayakan kemerdekaan, kalau masalah ini tidak diselesaikan. Kita punya tenaga kerja yang bisa,” kritiknya.

Masih kata Taufan, banyak tenaga kerja Indonesia yang bekerja di luar negeri. Bahkan, banyak yang memilih di jalur ilegal. Padahal, di negara sendiri potensi pekerjaan cukup banyak.

“Banyak tenaga kerja kita yang ilegal hanya karena ingin mencari kesejahteraan. Di lain sisi ada pekerjaan dalam negeri dikerjakan oleh orang lain,” tuturnya.

Reporter: La Ode Pandi Sartiman
Editor: Herianto

Facebook Comments