Janji Manis Para Calon Gubernur Sultra di Konvensi Demokrat

Bacakan

Kendari, Inilahsultra.com – Tujuh bakal Calon Gubernur Sultra menyampaikan komitmenya terhadap Partai Demokrat apabila diberikan rekomendasi dan terpilih sebagai Gubernur Sultra di Hotel Clarion Kendari, Senin 21 Agustus 2017.

Setidaknya, ada tujuh bakal calon gubernur yang menyampaikan janji manisnya dalam konvensi yang digelar Partai Demokrat menuju Pilgub Sultra 2018 mendatang.

Pertama, La Ode Ida. Mantan anggota DPD RI ini mengaku, akan meningkatkan pelayanan dasar kepada masyarakat sebagai salah satu syarat pemberian pelayanan publik yang prima kepada masyarakat.

-Advertisement-

“Bidang Pendidikan tidak ada lagi sekolah yang tidak ada IT-nya baik swasta maupun negeri karena itu sudah kebutuhan dunia modern. Bidang kesehatan tidak ada lagi lingkup seperti Kota Kendari ini banyak yang rugi diakibatkan banjir. Bidang transportasi harus ada akses untuk konektivitas untuk pelayanan sampai tingkat pedesaan. Bidang Infrastruktur untuk aksesnya tidak boleh hanya berkosentrasi hanya di kota-kota tapi juga seluruh pedesaan di Sultra,” ungkapnya.

“Apabila memberikan kepercayaan pada saya, maka Sultra itulah fokus saya dan akan menjadi contoh bagaimana melanjutkan visi SBY ke depan,” tambahnya.

Kedua, Supomo. Jenderal berpangkat bintang dua ini mengatakan, perubahan mindset berpikir para pejabatnya lebih diutamakan sebelum memberikan pelayanan kepada masyarakat.

“Sebagai seorang pejabat, mentalnya harus diubah dulu agar lebih baik menjadi pelayan di masyarakat dan yang harus dibangun adalah kebersamaan dan persamaan. Mudah-mudahan Sultra maju, mandiri dan berdaya saing,” katanya.

“Visi misi yang kita sampaikan kepada publik harus dipertanggungjawabkan sekarang dan ke depannya nanti,” katanya.

Ketiga, Asrun. Wali Kota Kendari ini mengatakan Partai Amanat Nasional (PAN) akan membuka pintu kepada Partai Demokrat untuk berkoalisi di pemilihan gubernur 2018 mendatang.

“Apabila Demokrat siap berkoalisi maka kemenangan besar itu akan kita raih,” katanya.

Kelima, Lukman Abunawas. Sekretaris Daerah Provinsi Sultra ini mengatakan sebuah daerah itu bisa maju harus dimanfaatkan potensi sumber daya alam yang ada, dengan melibatkan semua sum-sum komponen baik tokoh masyarakat, tokoh adatnya, tokoh agama dan tokoh pemuda.

“Saya menilai Sultra salah satu daerah punya prospek dan sasaran ekonomi untuk kesejahteraan masyarakat,” katanya

Kelima, LM Rusman Emba. Bupati Muna ini menyebut, dalam reformasi birokrasi saat ini seorang pemimpin bukan seorang raja, dan harus menjadi pelayan di masyarakat dan harus dekat secara fisik dengan masyarakat.

“Kalau bapak ibu memberikan kesempatan kepada saya akan turun langsung di daerah untuk mengetahui kondisi yang di lbutuhkan masyarakat,” katanya.

Keenam, Ali Mazi. Mantan Gubernur Sultra ini mengatakan, dalam mencari pemimpin itu ada beberapa syarat. Yaitu, memiliki kemampuan intelekrual dan finansial, harus memiliki hubungan pusat dengan daerah dan antardaerah atau provinsi.

“Seorang pemimpin harus berani mengambil keputusan, berani bertindak dan mempunyai peformen ini kalau performen baik maka baik pula kepemimpinanya. Kalau Demokrat memilih pemimpin menguasai syarat-syarat itu, maka Demokrat mampu mensejahterakan masyarakat Sultra,” katanya.

Ketujuh, Rusda Mahmud-Sjafei Kahar. Pasangan ini berjanji bila terpilih jadi gubernur, mereka akan mengelola pemerintahan dengan baik.

“Dikelola seperti perusahaan melalui bisnis, dikelola seperti lembaga sosial, dikelola seperti yayasan dengan baik. Jadi menurut saya pemerintahan itu harus dikelolah secara terstruktur dari tingkat bawah sampai tingkat atas,” katanya.

Penulis : Haerun

Facebook Comments