Bias Disertasi Plagiat, Hado Hasina Ancam Gugat Menristekdikti

Hado Hasina 


Kendari, Inilahsultra.com – Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Sultra Hado Hasina tidak mau menerima hasil disertasi doktornya di Universitas Negeri Jakarta (UNJ) dikatakan plagiat.

Berkait dengan ancaman Menteri Riset, Teknologi dan Perguruan Tinggi (Menristekdikti) yang akan mencabut ijazah yang telah diperolehnya, Hado mengancam akan melakukan perlawanan hukum.

-Advertisement-

“Begitu ijasah saya dicabut, maka saya akan tuntut termasuk menteri dan termasuk rektor. Karena saya tidak melakukan ini seperti dituduhkan,” tekan Hado Hasina, Senin 28 Agustus 2017 di gedung DPRD Sultra.

Menurut dia, disertasi yang dibuatnya itu adalah murni keringatnya sendiri tanpa mencopypaste dari hasil karya orang lain.

“Coba tunjukkan dimana plagiat,” tantangnya saat wartawan meminta penjelasan dugaan plagiat atas disertasinya.

Hado menyebut, alumni UNJ bukan hanya dirinya. Sederetan pejabat tinggi pernah mengenyam pendidikan di perguruaan tinggi yang dipimpin Prof Jaali itu.

“Alumni UNJ bukan hanya saya, dari dulu, mulai dari pak Wiranto pernah kuliah di sana,” katanya.

Dia juga menilai, isu dugaan plagiarisme oleh beberapa pejabat Pemprov Sultra merupakan imbas dari Nur Alam yang tengah “disenter”.

“Saya ikut di UNJ bukan karena pejabatnya Nur Alam. Kalau hanya terkena imbas orang lain, itu biasa saja sebenarnya. Saya tidak pernah perhitungkan dan tidak terganggu juga,” ujarnya.

Hado juga menyebut, temuan tim evaluasi kebijakan akademik (EKA) bentukan Menristek Dikti ini tidak efektif dan tidak mengantongi data valid.

“Saya yakin tidak uji saya punya disertasi. Saya itu, haram hukumnya kalau saya lakukan itu. Saya tidak pernah merasa begitu,” tegasnya.

Hado mengungkapkan, dirinya masuk perguruan tinggi UNJ sekira 2014 lalu dan selesai pada Agustus 2016. Dalam waktu tiga tahun kuliah itu, Hado mampu menyelesaikan disertasinya dalam kurun waktu  satu tahun.

Dia menuturkan, di internal alumni UNJ telah melakukan komunikasi menanggapi tuduhan plagiat ini. Secara pribadi, Hado tidak merasa rugi.

Dalam pembicaraan internal sesama alumni, mereka menyimpulkan Ketua EKA Prof Supiradi Rustad sulit bisa dipercaya.

“Tim itu yang dipimpin itu ketuanya (Supriadi Rustad) dianggap tidak sehat pemikirannya,” tuding Hado.

Salah satu bukti bahwa Supriadi tidak sehat pemikirannya adalah menandatangani ijasah mahasiswa dan menghilangkan status Plt-nya sebagai Rektor Universitas Halu Oleo.

“Dia tanda tangani ijazah hilangkan Plt. Jadi, jangan terlalu dianggap dia itu orang yang benar,” pungkasnya.

Penulis: La Ode Pandi Sartiman
Editor  : Jumaddin Arif

Facebook Comments