
Rapat pembahasan KUA/PPAS APBD Perubahan 2017 diskors karena berlangsung alot.
Kendari, Inilahsultra.com – Rapat antara Badan Anggaran (Banggar) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sultra dan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Pemprov Sultra berlangsung alot.
TAPD mendapat serangan pertanyaan oleh puluhan wakil rakyat terkait usulan anggaran yang tercantum dalam dokumen kebijakan umum anggaran/platfon prioritas anggaran sementara (KUA/PPAS) APBD Perubahan 2017.
Rapat ini dipimpin Wakil Ketua DPRD Sultra Nursalam Lada dan didampingi pimpinan lainnya Amiruddin Nurdin serta Sekretaris DPRD Sultra Nasruan.
Alotnya rapat ini disebabkan penjelasan Kepala Dinas Perhubungan Hado Hasina terkait usulan anggaran Rp 60 miliar untuk pembangunan dermaga Angkatan Laut yang sebelumnya sengaja dipindahkan akibat pembangunan jembatan Teluk Kendari.
Saat Hado menjelaskan, beberapa anggota dewan memotong pembicaraan. Suwandi Andi dari Fraksi PAN terlibat adu argumen dengan anggota dewan lainnya, Nur Iksan Umar.
Suasana menjadi gaduh setelah Nasir Andi Baso mencoba menjelaskan kepada dewan terkait program Dishub Sultra itu.
Namun, penjelasan Nasir dipotong oleh Nur Iksan Umar. Dia meminta agar usulan anggaran itu diperjelas dulu.
Nasir meminta diberikan kesempatan untuk menjelaskan lebih dulu. Sayang, Nur Iksan tetap pada pendiriannya.
Akibatnya, suasana rapat menjadi riuh. Pimpinan sidang Nur Salam terpaksa menskorsing rapat dengan memukulkan palu di meja.
Rapat rencananya akan dilanjutkan besok, Kamis, 31 Agustus 2017 dengan materi yang sama tentang KUA PPAS APBD Perubahan 2017.
Ditemui usai rapat, Nasir Andi Baso mengaku, alotnya rapat itu bagian dari dinamika pembahasan anggaran.
“Ini biasa saja. Itu dinamika saja,” singkatnya.
Peliput: La Ode Pandi Sartiman