
Kesal karena jalan tak kunjung diaspal, warga Kulisusu memblokir jalan dengan menanam pohon pepaya.
Buranga, Inilahsultra.com – Warga Kecamatan Kulisusu, Buton Utara (Butur) khususnya yang tinggal di sepanjang jalan poros Keraton memblokir jalan menggunakan batu, kayu dan bahkan ditanami pohon pepaya di tengah jalan.
Pentauan inilahsultra.com, Kamis 7 September 2017, pemblokiran jalan itu dilakukan warga sebagai bentuk protes terhadap pihak kontraktor, karena jalan tersebut kondisinya berdebu, sehingga warga selama ini tidak tahan setiap hari harus menghirup debu yang beterbangan dari jalan tersebut.
Agung (30) yang tinggal di sekitar jalan itu mengatakan, setiap hari warga di sepanjang jalan ini menghirup udara kotor dan apalagi debu bertebaran dari kendaraan yang melintas.
“Seharusnya pihak terkait segera menyelesaikan pekerjaan jalan ini. Supaya, tidak ada lagi debu yang mengotori lingkungan warga dan mengganggu pernafasan, apalagi mengganggu kesehatan anak-anak, “ungkapnya pada media ini.
Sementara itu, Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUTR Butur, Muhammad Asri Adam mengungkapkan, keterlambatan pekerjaan ini disebabkan pihak kontraktor belum menyerahkan adiministrasi uji laboratorium.
“Jadi mereka harus uji lab dulu, baru bisa mereka pencairan 30 persen. Kalau sudah cair 30 persen langsung pengaspalan,” terangnya.
Belum adanya uji lab, tambah dia, akibatnya mengakibatkan keterlambatan dalam pengurusan dana. Namun demikian, kata dia pihak kontraktor sudah berjanji tanggal 15 September ini sudah pencairan maka dilakukan pengaspalan.
Terkait keluhan masyarakat, menurut Asri sudah menyampaikan kepada pihak kontraktor untuk segera dilakukan penyiraman, karena hal itu di kontrak kerjanya jelas dianggarkan.
“Jadi saya sudah menginstruksikan kepada pihak terkait untuk dilakukan penyiraman pagi sore, agar masyarakat tidak terganggu dari debu. Sebetulnya ini tanggung jawab PPK, tetapi teman-teman bebagai kesibukan maka saya yang sampaikan kepada kontraktor,” pungkasnya.
Reporter: Darmawan
Editor : Jumaddin Arif