Seminar pendahuluan Tatralok.
Labungkari, Inilahsultra.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buton Tengah (Buteng) menggandeng Lembaga Peneliti dan Pengembangan Masyarakat Universitas Haluoleo (LPPM UHO) Sultra menyusun Tataran Transportasi Lokal (Tatralok) Buteng 2018.
Dalam kegiatan tersebut diikuti beberapa kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Buteng dan dibuka langsung Wakil Bupati Buteng, La Ntau, di Aula kantor Bupati Buteng, Selasa, 19 September 2017.
Dalam sambutannya Wabup Buteng La Ntau berharap, Tatralok bisa tersusun dengan baik, efektif dan efisien mengikuti perkembangan pembangunan di Buteng.
Menurut dia, keberadaan Tatralok berguna sebagai landasan dan kebijakan pengembangan sistem trasnportasi baik sarana maupun prasaran penunjangnya.
“Transportasi itu, urat nadinya pembangunan. Tanpa itu, pembangunan sampai pertumbuhan ekonomi akan semakit melambat. Semoga ini bisa tersusun dengan sebaik-baiknya, untuk pembangunan Buteng yang lebih baik kedepannya,” ungkapnya.
Kepala Dinas Perhubungan Buteng, Haruni mengungkapkan, penyusunan Tatralok ditargekan rampung di Desember mendatang, dan penerapannya direncanakan dimulai 2018.
“Keberhasilan pembangunan suatu daerah, sangat didukung peran transportasi. Olehnya itu, mulai dari sekarang kita coba bina sistem tranportasi kita supaya bisa berkekuatan tinggi, tertib, aman, nyaman dan efisien. Untuk memudahkan itu, kita minta bantuan dari LPPM UHO, yang ahli dalam bidang itu,” terang Haruni.
Sementara Ketua tim LPPM UHO Kendari, Dr Ir La Baco S MSi mengungkapkan, Tatralok merupakan acuan dalam upaya penataan sistem transportasi daerah. Bukan hanya itu, Tatralok juga sebagai alat bagi daerah untuk memancing anggaran dari pusat, khusunya di sektor perhubungan.
“Kalau sistem transportasi sudah dikelola dengan baik, pertumbuhan ekonomi akan cepat. Selain itu, para insvestor tidak akan ragu berinvestasi di Buteng. Jadi sistem pengkajiannya, kita akan libatkan semua instasi terkait. Karena berbicara Tatralok, menyangkut semua bukan hanya dari Dinas Perhubungan saja,” tutupnya.
Reporter: Ari
Editor: Din
