
Asrun
Kendari, Inilahsultra.com– Walikota Kendari Asrun dan Wakil Walikota Kendari Musadar Mapasomba bakal berakhir masa jabatannya, pekan depan. Berhubung dengan hal itu, pasangan pemimpin Kota Kendari selama dua periode ini menyampaikan dan memaparkan keberhasilan pembangunan mereka selama memimpin Kota Kendari di Hotel Grand Clarion Kendari, Rabu 4 Oktober 2017.
Dalam pemaparannya, Asrun mengatakan bahwa, semua yang dilakukan selama ini tak luput dari bantuan semua masyarakat Kota Kendari, yang menemani dan memantau hasil dari kerja selama 10 tahun ini
“10 tahun kita lewati bersama dalam rangka membangun kota kendari yang kita cintai ini, dan merupakanc kerja sama dengan masyarakat,” katanya.
Sebagai orang yang diberi amanah oleh rakyat, tentu jelas politisi PAN ini menjadi orang yang paling bertanggung jawab untuk membangun Kota Kendari sesuai dengan aspirasi, tuntutan, dan dinamika yang terjadi dalam masyarakat.
Asrun mengaku, pada awal periode kepemimpinannya bersama Musadar Mapasomba ada beberapa permasalahan dan tantangan yang dihadapi yakni, hasil audit Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) tentang tata kelolah keuangan daerah masih tanpa opini. Pendapatan asli daerah Kota Kendari sangat minim untuk mengatasi permasalahan yang ada.
“Seperti kebersihan Kota yang relatif dan bahkan penilaian Adipura, kita tau bahwa secara nasional tahun 2006 Kota Kendari dinilai berkategori buruk, karena Kota ini mendapatkan peringkat 56 dari 60 kota yang dinilai di Indonesia,” beber dia.
“Dengan itu kita perbaiki, dan kita tata sebaik mungkin Kota ini, dan pada akhirnya mendapatkan piala Adipura berkali-kali,” tambahnya.
Kemudian, sambung Asrun lokasi pelabuhan Kota Kendari tidak layak dan tidak dapat dikembangkan, karena dulu pelabuhan berada dalam teluk. Kalau pelabuhan ini di kembangkan, maka tidak akan maju-maju, karena tidak bisa masuk kapal besar.
“Kita bangun dan perbesar secara bertahap pelabuhan yang ada di Kota Kendari, saat ini bisa dipakai dan beroperasi dan pembangunan pelabuhan baru di Bungkutoko saat ini bisa akan menjadi pusat kapal-kapal besar untuk berlabuh disini,” ucapnya.
Permasalahan berikutnya, papar Asrun ialah kondisi jalan kurang lebih 40 persen yang belum teraspal. Bahkan sebagian kondisinya masuh jalan tanah, sarana prasarana pemerintah yang tidak memadai dan tidak layak, hingga belum adanya kantor SKPD.
“Saat ini kondisi jalan di Kota Kendari sudah bagus dan mulus aspalnya, dan jalan lingkar sudah diresmikan, itu merupakan hasil kerja keras kami selama ini,” bangga Asrun.
Pelayanan kesehatan juga tak luput dari pemerintahan Asrun. Menurutnya, awal memimpin, belum memadainya pelayanan bidang kesehatan.
“Melihat hal ini kami berusaha bagaimana caranya untuk meningkatkan pelayanan kesehatan, kami membangun RSUD Kota Kendari dan berbagai fasilitas kesehatan yang memadai,” imbuhnya.
Pedagang kaki lima dan pasar-pasar tradisional semberawut dan kumuh, sehingga tidak bisa diatur oleh pemerintah kota.
“Kami langsung bangunkan pusat penjualan pedagang kaki lima, agar mereka bisa teratur dan terarah,” tuturnya.
Asrun mengungkapkan, dulu pelayanan air bersih yang cakupannya hanya 34 persen, masalah banjir dan penangulangan kemiskinan bahkan tidak kalah penting. Pemerintah Kota Kendari tidak memiliki lahan yang cukup untuk membangun sarana dan prasarana perkotaan, seperti jalan, terminal, kantor, rumah sakit dan seterusnya.
“Kita memanfaatkan sumber daya alam yang ada, kerja keras kami selama 10 tahun ini bisa memberikan kepuasan kepada masyarakat dengan membangun fasilitas-fasilitas untuk dapat dipergunakan sebaik-baiknya dalam hal ini untuk kepentingan bersama,” pungkasnya.
Reporter : Haerun
Editor : As