
Aswad Sulaiman saat melayat di rumah duka almarhumah ibunda Nur Alam.
Kendari, Inilahsultra.com – Suasana duka menyelimuti kediaman Almarhumah Ibunda Nur Alam di Jalan Raya Konda Kecamatan Konda Kabupaten Konawe Selatan. Ratusan orang termasuk kalangan pejabat Sultra silih berganti memberi doa terakhir bagi Almarhumah Hj Sitti Fatimah Binti Rahimmu.
Diantara pelayat itu, tampak mantan Bupati Konawe Utara, Aswad Sulaiman. Ia datang sekitar pukul 14.00 Wita.
Dengan raut wajah khusyuk, Aswad memanjatkan doa di hadapan jenazah Almarhumah ibunda Nur Alam yang dibaringkan di ruang tengah rumah duka.
Tak sampai lima menit duduk di hadapan jenazah, Aswad yang kala itu mengenakan baju koko berwarna putih langsung bergegas pulang.
Ditengah sibuk menjalani pemeriksaan KPK di Mapolda Sultra, ia masih menyempatkan diri menyambangi rumah duka dan menyampaikan doa bagi Almarhumah Ibunda Nur Alam.
Nasib mantan Bupati Konawe dua periode tersebut sejatinya nyaris persis dengan Nur Alam. Ia ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK karena kasus pertambangan.
Bedanya, Nur Alam lebih dulu menyandang status tersangka lembaga anti rasuah itu atas kasus korupsi ijin usaha pertambangan di Sultra sekitar Agustus tahun 2016. Ia baru dijebloskan di rutan KPK awal Juli 2017.
Sementara Aswad menyusul ditetapkan sebagai tersangka untuk jenis kasus sama pada 3 Oktober 2017. Sejak itu ia sibuk menjalani pemeriksaan KPK di Mapolda Sultra.
Tak berapa lama setelah Aswad pulang, tampak Bupati Muna Barat, Rajiun Tumada melayat turut melayat di rumah duka. Beberapa pejabat lain yang hadir diantaranya, Plt Gubernur Sultra, Saleh Lasata, Bupati Konawe Selatan, Surunuddin, Wabup Konsel, Arsalim, Wakapolda Sultra dan sederet Kadis lingkup Pemprov Sultra.
Penulis: Siti Marlina
Editor : Jumaddin Arif