Nasib Pemekaran Konawe Timur Laut Tak Jelas

Gusli Topan Sabara (kanan) bersama Bupati Konawe Kery S Konggoasa.

Kendari, Inilahsultra.com – Dua tahun berlalu, gaung pembentukan Daerah Otonomi Baru (DOB) Konawe Timur Laut bak hilang dari peredaran. Padahal, awal deklarasi pecahan wilayah Kabupaten Konawe itu digelar sangat meriah di Kecamatan Sampara 4 Agustus 2015 lalu.

Pencetusan Kabupaten Konawe Timur Laut kala itu dimotori Bupati Konawe dan Ketua DPRD Konawe, Gusli Topan Sabara.

-Advertisement-

Ribuan masyarakat Konawe terutama dari wilayah Sampara Raya, calon kabupaten baru, ramai memadati arena deklarasi.

Euforia deklarasi dibarengi aksi sejuta koin dari masyarakat. Sumbangan sukarela ini katanya dimaksudkan menyokong agenda pemekaran Kabupaten Konawe Timur Laut.

Pascadeklarasi megah, nasib pemekaran Kabupaten Konawe Timur Laut kini tak jelas.

Ketua DPC PAN Konawe, Gusli, irit bicara ditanya soal perkembangan pemekaran DOB yang masuk dalam daerah pemilihannya tersebut. Ia bahkan terkesan menghindar ditagih komitmen pemekaran yang digaungkan ke masyarakat Sampara Raya.

“Nanti saja diliat. Tanya yang lain saja ya,” elak Gusli diwawancarai inilahsultra.com, Senin 16 Oktober 2017.

Calon wakil Kery S Konggoasa di Pilkada Konawe itu berdalih, kebijakan moratorium pemekaran wilayah diberlakukan pemerintah pusat belum dicabut. Inilah yang mengganjal kran usulan pemekaran daerah di seluruh Indonesia. Termasuk diantaranya draft usulan DOB Kabupaten Konawe Timur Laut.

“Di Muna, Buton kan juga belum bisa. Kan masih moratorium,” cetusnya.

Penulis : SITI MARLINA

Facebook Comments