Penyebab Ledakan di Smelter Morosi Masih Misteri, Kerugian Ditaksir Rp 89,106 Juta 

ESP milik PT VDNI, sebuah smelter nikel yang beroperasi di Morosi, Konawe, Sulawesi Tenggara, meledak.


Kendari, inilahsultra.com – Penyebab ledakan dua Electrostatic Presipitator (ESP) atau alat penyedot ore nikel milik PT Virtue Dragon Nickel Industry (VDNI) di Morosi, Konawe, Sulawesi Tenggara, Jumat 13 Oktober 2017, masih misteri.

Pihak perusahaan sendiri sedang menyelidiki pemicu ledakan yang mengorbankan 11 orang yang bekerja di megaindustri nikel tersebut.

-Advertisement-

“Kita belum mengetahui apa yang menyebabkan alat itu meledak. Masih dilakukan penelusuran oleh tim pemeriksa. Kuat dugaan karena katup tersumbat, ” terang Human Resources Development (HRD) PT VDNI, A Chairrillah Wijdan, melalui pesan Whastappnya, Rabu, 18 Oktober 2017.

Menurut Nanung –sapaan Chairrillah Wijdan–, alat penyedot ore nikel tersebut belum bisa beroperasi karena rusak total. Butuh waktu sekitar sebulan untuk memperbaikinya. Akibatnya, kerugian mencapai $ 6.600 atau Rp 89,106,600 akibat belum beroperasinya alat tersebut.

“Perusahaan rugi $ 110 per unit setiap hari karena tidak beroperasi. Karena dua yang meledak, jadi kerugian mencapai $ 220 per hari. Dikali sebulan selama masa perbaikan, mencapai $ 6.600 atau Rp 89,106,600,” sebut Nanung.

Diberitakan sebelumnya, ledakan mengakibatkan 11 orang pekerja harus dilarikan di RS Bahteramas untuk mendapatkan perawatan medis karena mengalami gangguan pernapasan.

“Dari 11 orang pekerja yang dirawat itu, dokter menyatakan 10 pekerja boleh pulang dan dapat kembali melakukan pekerjaan seperti biasa. Sementara satu korban lainnya harus dirawat inap atas nama Yusfandi Paluala,” ujar Nanung.

Penulis: Rudinan

Editor : Jumaddin Arif

Facebook Comments