
Baubau, Inilahsultra.com – Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Lembaga Mahasiswa Pemikir Kiri melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Baubau, Senin, 6 November 2017.
Mereka menuntut Kepala Satpol PP Baubau segera memecat oknum anggota Satpol PP yang telah melakukan pemukulan terhadap mahasiswa ketika melakukan aksi di kantor Wali Kota Baubau pada Rabu 1 November 2017 lalu.
Kericuhan terjadi ketika anggota Satpol PP mendapat lemparan telur dari arah pengunjuk rasa. Untungnya telur itu hanya mengenai pagar kantor.
Aksi kejar-kejaran antara demonstran dan anggota Satpol PP tak terhindarkan. Para demonstran berhamburan dijalan. Kemacetan pun terjadi di depan kantor Satpol PP Baubau.
Salah seorang demonstran, La Ode Tazrufin mengaku telah mendapat penganiayaan dari salah seorang oknum Satpol PP ketika kejar-kejaran berlangsung.
“Tadi saya cuma melerai dan berteriak jangan terpancing. Tiba-tiba ada anggota Satpol PP melayangkan tendangan dan mengenai rusuk bagian kanan. Saya pun langsung melarikan diri kearah jembatan gantung,” tuturnya sambil memperlihatkan badan yang lebam akibat tendangan.
Akibat penganiayaan itu, Tazrufin langsung membuat laporan polisi di Polres Baubau.
Terpisah, Kabid Ketertiban dan Ketentraman Umum Satpol PP Baubau, Muh Husni Ganiru mengaku belum mengetahui siapa anggotanya yang terlibat pemukulan terhadap demonstran beberapa waktu lalu.
“Saya belum tahu juga siapa anggota saya yang terlibat pemukulan,” ujarnya saat ditemui di ruang kerjanya.
Husni menyesalkan aksi mahasiswa itu karena tidak mempunyai surat pemberitahuan aksi yang ditujukan kepada Satpol PP Baubau. Menurutnya, aksi tersebut telah melanggar aturan.
“Aksi itu telah melanggar UU. Bisa saja tadi kami bubarkan secara paksa, tetapi kami tidak lakukan dan tetap menerima mereka untuk hearing,” sesalnya.
Terkait laporan polisi mahasiswa, Husni mengaku legowo. Pasalnya, tidak tahu telah terjadi pemukulan saat aksi kejar-kejaran antara Satpol PP dan demonstran.
“Silahkan saja kalau melapor. Saya tidak tahu kalau ada pemukulan tadi karena saya fokus melerai anggota. Saya sudah mendapat informasi juga tadi bahwa ada mahasiswa yang membuat laporan disertai hasil visum,” tandasnya.
Reporter: Muhammad Yasir
Editor: Din