
Buranga, Inilahsultra.com-Sebanyak enam jembatan jalan poros Baubau-Ereke (Buton Utara) rusak parah. Jalur yang masuk status jalan provinsi itu sudah sangat membahayakan bagi pengguna kendaaraan.
Kendaraan yang melintasinya harus ekstra hati-hati. Sebagian bahannya seperti kayu sudah pada rusak dan terbuka. Bahkan, ada juga jembatan hanya dibentangkan batang kelapa.
Dinas Pekerjaan dan Penataan Ruang (PUPR) Buton Utara (Butur) mengakui kondisi tersebut. Namun, diakui sangat sulit untuk membenahi jembatan-jembatan itu. Pasalnya, statusnya bukan tanggung jawab pemerintah kabupaten.
“Enam jembatan tanggung jawab pemprov sultra kondisinya rusak parah. Jika tak segera dibenahi rawan terjadi kecelakaan jembatan akan ambruk karena kayu penyangga sudah lapuk,” kata kepala Dinas PUPR Wawan Wardaya saat ditemui di ruang kerjanya, baru-baru ini.
Wawan menjelaskan, selama ini pihaknya hanya melakukan perawatan jembatan menggunakan anggaran rutin .
“Satu tahun lagi jembatan penghubung dari kayu itu akan ambruk jika tak segera dibenahi. Tapi semua saya sudah laporkan ke Pemprov
. Kalau Pemkab Butur tidak bisa mengambil alih. Jika dipaksakan akan menjadi temuan BPK,” akunya.
Sementara itu, para pengguna jalan mengaku sangat tersiksa dengan kondisi jembatan tersebut. Seperti yang diungkap Icang yang merupakan sopir angkot Ereke-Baubau. Ia mengaku rasa takut selalu menghantui ketika terpaksa melewati jembatan-jembatan yang sudah pada lapuk itu.
“Kita takut lewati itu jembatan, tapi mau diapa terpaksa kita lewati,” ujarnya.
Oleh karena itu, dia sangat mengharapkan bentuk perhatian dari pemerintah provinsi untuk segera membenahi jembatan-jembatan tersebut. Begitu juga dengan pemerintah daerah Butur khususnya instansi terkait untuk juga melakukan langkah-langkah, minimal mendesak pihak pemprov segera memperbaiki infrastruktur yang sudah pada rusak itu.
Reporter : Mawan
Editor : As