Merger Akper Buton, DPP PPNI Janji Segera Eksekusi

Ketua DPP PPNI Harif Fadila Skep SH Mkep dan Direktur Akper Buton Muslimin Siraja usai menggelar pertemuan.

Pasarwajo, Inilahsultra.com – Direktur Akademi Keperawatan (Akper) Buton Muslimin Siraja berharap Akper Buton bisa merger dengan Poltekes Kendari. Hal itu disampaikan kepada rombongan Ketua Dewan Pengurus Pusat (DPP) Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Harif Fadila Skep SH Mkep.

Menurut Muslimin, sesuai Undang-undang pemerintah daerah tidak bisa lagi mengurus universitas. Sehingga yang ada saat ini punya empat pilihan pertama. Bergabung dengan universitas negeri, kedua bergabung dengan universitas dibawah naungan Kemenkes dan hanya satu di Poltekes Kendari, ketiga dijadikan satu UPTD dan pilihan terakhir ditutup.

“Kami Akper Buton sudah bekerja dengan maksimal namun Poltekes Kendari belum menerima merger itu. Padahal Akper masih berjalan, akreditasi masih berjalan dan animo masyarakat masih tinggi dengan Akper Buton ini,” ujarnya.

-Advertisement-

Dia menjelaskan, ada 33 perguruan tinggi yang mendaftar di Poltekes, 19 diterima dan 14 belum diterima. Untuk itu tim pusat diminta memfasilitasi agar Akper Buton mendapat merjer dengan Poltekes Kendari.

Hal senada dikatakan Asisten III Setda Buton Makmur SH. Dia meminta agar DPP PPNI Kemenkes membantu agar Akper Buton dapat merger dengan Poltekes Kendari secepatnya.

Dia meminta agar jajaran Akper Buton bekerja maksimal agar merger bisa dilakukan sehingga perkuliahan dapat berjalan kembali sebagaimana biasa.

“Saya minta maksimal bekerja, jadikan program studi. Mari sama-sama kita perjuangkan nasib Akper dan DPP PPNI bantu kami jika masih ada solusi tolong disampaikan,” ujarnya.

Ketua DPP PPNI Harif Fadila Skep SH Mkep menyampaikan akan menelusuri apa yang menjadi kendala sehingga Akper Buton belum bisa merger dengan Poltekes Kendari.

“Ini akan kami telusuri dan akan langsung kami eksekusi,” ujarnya.

Selain itu ia juga meminta kepada perawat agar buku pedoman praktek mandiri yang diberikannya dapat dipelajari dan dipraktekkan sehingga dapat memberika income kepada semua perawat untuk meningkatkan kesejahteraan diri.

“Semua perawat harus masyarakatkan praktek mandiri demi kesejahteraan semua,” ujarnya.

Apalagi, katanya, banyak perawat yang belum menjadi PNS. Sehingga melakukan praktek mandiri di rumah pasti akan mendapatkan penghasilan tambahan.

Reporter: Nia
Editor: Din

Facebook Comments