
Kendari, Inilahsultra.com – Perayaan malam tahun baru yang digelar Pemprov Sultra kali ini akan sangat berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.
Bila beberapa tahun belakangan diwarnai dengan ribuan kembang api, kini hanya diisi ceramah agama.
Plt Gubernur Sultra HM Saleh Lasata mengaku, perayaan pergantian tahun 2017 kali ini akan digelar sederhana di pelataran rumah jabatan Gubernur Sultra.
“Kita sederhana saja. Hanya ceramah saja dan mohon maaf tidak ada kembang api. Hanya ceramah,” ungkap Saleh, Selasa 12 Desember 2017.
Berkait malam tahun baru, kata Saleh, biasanya berhubungan dengan anggaran.
Tahun ini, Sultra mendapatkan kucuran dana puluhan triliun dari DIPA APBN. Baiknya, kata Saleh, anggaran yang biasa digunakan merayakan tahun baru dialokasikan untuk kepentingan masyarakat.
Tahun sebelumnya, Pemprov Sultra di bawah komando Nur Alam jor-joran menggunakan anggaran daerah untuk perayaan tahun baru semalam suntuk.
Bahkan, alokasi dana rakyat yang dikucurkan minimal kurang lebih Rp 2 miliar. Namun, kali ini akan lebih lengang. Tanpa dentuman petasan di langit Sultra.
Bagi Saleh, dirinya hanya mau ambil inti persoalan saja terkait perayaan pergantian tahun.
“Ini kan untuk evaluasi 2017 kemarin dan harapan di 2018 nanti,” katanya.
Apakah lengangnya malam tahun baru itu terkait dengan nasib sial Nur Alam yang dikerangkeng KPK?
Saleh tidak juga membantah itu. Menurut dia, bisa saja iya, untuk menjaga perasaan Nur Alam yang sementara berurusan hukum.
“Pertimbangannya di akhir masa jabatan saya, lebih baik ada dana manfaatkan untuk hal yang positif,” ujarnya.
Dia menyebut, acara ceramah tidak membutuhkan biaya besar. Paling, hanya makan malam.
Rencananya, ceramah yang akan digelar di rujab gubernur itu akan menghadirkan seluruh tokoh agama, tokoh masyarakat dan masyarakat umum pastinya. “Ustadnya tugaskan kakanwil agama untuk mencarinya,” katanya.
Dia juga tidak mengultimatum SKPD terkait kegiatan keagamaan ini. “Semua SKPD dan tokoh agama diundang. Nda akan ultimatum,” pungkasnya.
Penulis: La Ode Pandi Sartiman
Editor : Jumaddin Arif