Lawan Kotak Kosong di Pilgub Sultra Dikhawatirkan Berakhir di KPK

Prof Masihu Kamaluddin

Kendari, Inilahsultra.com – Statemen Bakal Calon Gubernur Sultra, Ir Asrun memasang target memborong partai demi strategi melawan kotak kosong menuai komentar sinis dari kandidat calon gubernur Sultra lain, Prof Laode Masihu Kamaludin.

Rektor Unilaki ini mengingatkan mantan Walikota Kendari dua periode itu tak takabur menghadapi ajang perebutan kursi 01 Sultra. Ia khawatir strategi melawan “Kotak Kosong” dikoarkan Ir Asrun justru menjadi senjata makan tuan.

Kasus menimpa Umar Samiun cukup menjadi peringatan bagi semua figur yang akan bertarung di Pilkada Sultra tahun 2018 mendatang. Umar Samiun yang juga politisi PAN memang dinyatakan menang telak setelah mengakuisisi semua partai politik di Kabupaten Buton.

-Advertisement-

Namun, nasibnya sangat apes. Belum sempat mengecap manisnya singgasana kursi Bupati Buton untuk periode kedua, Mantan Ketua DPW PAN Sultra itu dijebloskan ke rutan KPK dengan status tersangka.

Belajar dari riwayat Pilkada Buton itu, Masihu menyarankan agar Asrun tak bersikap takabur dan arogan supaya tak bernasib sama dengan Bupati Buton terpilih, Umar Samiun.

“Pilkada yang lawan kotak kosong itu pernah terjadi di Pilkada Buton. Memang menang di Pemilu. Tapi yang bersangkutan berakhir di KPK,” ujar Masihu pada sjeumlah awal media usai mengisi dialog bersama Ancaman Demokrasi di Sulawesi Tenggara, Kamis 21 Desember 2017.

Langkah Asrun memborong semua partai dalam strategi pemenangan Pemilu dinilai Masihu telah mencederai proses demokrasi yang tengah berlangsung di Sultra.

“Jika ini terjadi, ini sangat mengkhawatirkan bagi demokrasi di Sultra. Mereka yang mengambil strategi melawan kotak kosong adalah calon yang karakternya pasti tidak demokratis, haus kekuasaan dan bersifat diktator absolut,” ujar.

Penulis: Siti Marlina
Editor  : Jumaddin Arif

Facebook Comments