Tahun 2018, Buton Target Swasembada Daging Sapi

Plt Sekda Buton Kasim saat meninjau inseminasi buatan Sapi di Desa Wajah Jaya Kecamatan Lasalimu Selatan, Sabtu 23 Desember 2017.

Pasarwajo, Inilahsultra.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buton menargetkan sebanyak 600-650 sapi berbagai jenis akan diproduksi peternak sapi pada tahun 2018 mendatang. Upaya itu dilakukan melalui program Upaya Khusus Sapi Wajib Bunting (Upsus Siwab).

Kepala Dinas Peternakan Buton  Azizu mengatakan, tahun 2017 Kabupaten Buton mendapat bantuan 1500 dosis inseminasi buatan (IB) untuk mendongkrak populasi sapi di daerah. Sebanyak 600 sapi sudah disuntik dan pada tahun depan diharapkan ada 600 lebih kelahiran sapi.

Dia menjelaskan, program peningkatan populasi sapi ini dilakukan untuk meningkatkan jumlah ternak sapi di Buton. Selain itu untuk menyukseskan program swasembada daging sapi 2017.

-Advertisement-

Pada tahun 2016 lalu, pemerintah mendapat bantuan serupa. Sebanyak 300 dosis bantuan inseminasi mampu menghasilkan 167 ekor sapi jenis Limosin dan Brahma.

“Untuk mendukung program kawin suntik atau inseminasi buatan ini sudah kami siapkan 1500 dosis IB yang akan disebarkan kepada peternak yang tersebar dalam enam kecamatan di Buton selain Wabula. Diharapkan program ini nantinya dapat mendongrak populasi sapi sehingga bukan hanya beras tapi swasembada daging juga dapat kita capai,” katanya Azizu ketika bertatap muka dengan peternak sapi di Desa Wajah Jaya Kecamatan Lasalimu Selatan, Sabtu 23 Desember 2017.

Program kawin suntik itu sendiri, kata dia, dilaksanakan melalui upaya pengembangbiakan sapi. Keunggulannya pada umur lima bulan sapi sudah bisa dijual pada kisaran harga Rp 5 juta perekor, berbeda dengan sapi biasa.

“Dalam program ini petugas akan membantu peternak yang  ternaknya siap suntik. Biasanya memasuki masa birahi sehingga bisa bunting dan melahirkan anak setiap tahunnya satu ekor,” katanya.

Jika dikembangkan dengan serius, lanjut Azizu, bukan tidak mungkin 2018 mendatang Buton akan swasembada daging. Apalagi ada enam kecamatan yang menjalankan program sapi wajib bunting. Diantaranya, Kecamatan Pasarwajo, Wolowa, Siontapina, Lasalimu Selatan,  Lasalimu, dan Kapontori.

Meski diklaim berhasil pada tahun 2016 lalu, kata Azizu, pemerintah masih mendapat kendala. Hanya ada beberapa tenaga aseptor yang melayani masyarakat, tidak seimbang dengan luas wilayah Kabupaten Buton.

Plt Sekda Buton Kasim mengatakan, akan mengupayakan satu unit mobil operasional tenaga aseptor yang membantu warga melakukan inseminasi buatan pada sapi.

“Hari Rabu nanti saya akan bicarakan dengan bupati agar mendapatkan mobil operasional,” ujarnya.

Dia berharap, peternak bisa fokus mengembangbiakan sapi menggunakan metode inseminasi. Metode itu membuat sapi lebih cepat besar dibanding sapi biasa. Sehingga hasilnya lebih cepat dijual.

“Pemerintah akan mendukung program IB ini agar peternak sapi dapat memperoleh hasil yang baik,” ungkapnya.

Reporter: Nia
Editor: Din

Facebook Comments