PT GMS Akui Pesan Aparat Untuk Kawal Alat Beratnya

Bacakan

Humas PT GMS Herman Pambahako saat memberikan keterangan pers. 

Kendari, Inilahsultra.com – Pihak PT Gerbang Multi Sejahtera (GMS) akhirnya mulai angkat bicara mengenai kasus konflik lahan yang berujung penembakan warga oleh aparat keamanan beberapa waktu lalu.

-Advertisement-

Humas PT GMS Herman Pambahako dalam konferensi persnya mengaku, keterlibatan aparat dalam pengamanan tersebut tidak terlepas dari permintaan perusahaan.

“Kami dari perusahaan bahwa aparat keamanan tidak serta merta masuk untuk kawal alat itu kalau tidak ada permohonan dari perusahaan. Jadi aparat itu hadir karena pihak perusahaan yang meminta,” ungkap Herman, Selasa 16 Januari 2018.

Herman menyebut, pihaknya meminta jasa pengamanan dari TNI dan Polri karena sudah beberapa kali dicegat warga dalam menurunkan alat berat.

“Perusahaan kami PT GMS sudah tiga kali melakukan penurunan alat berat. Hari pertam dicegah lagi oleh masa,” katanya.

Tidak mau ambil risiko dan kerugian atas pelajaran kejadian pertama, perusahaan akhirnya mencoba meminta bantuan Polres Konawe Selatan dan karena kegiatan di laut mereka juga berkoordinasi dengan Polisi Perairan dan TNI Angkatan Laut.

“Karena ada pengerahan massa. TNI juga ada. Mereka berbagai peran. Berdasar info mereka (warga) tidak biarkan alat itu masuk,” katanya.

Dia mengakui, bahwa permohonan pengamanan diajukan di berbagai instansi. Akhirnya, pada saat itu Polres Konsel hingga polsek dan TNI turut hadir mengawal alat berat perusahaan.

“Kalau menyangkut insiden dan penembakan silakan bertanya ke instansi itu. Untuk menyangkut insiden tepatnya bertanya dengan pihak terkait terutama TNI dan Polri,” imbuhnya.

Pernyataan perusahaan ini berbeda dengan Kapolres Konawe Selatan AKBP Andi Hamka Mappaita sebelumnya. Kapolres mengaku, pengamanan itu bukan pesanan dari perusahaan melainkan mereka datang berdasarkan informasi intelijen bahwa akan terjadi kerusuhan.

Penulis : La Ode Pandi Sartiman

Facebook Comments