
Kondisi kemacetan di sekitaran Jalan By Pass Kendari.
Kendari, Inilahsultra.com – Akhir-akhir ini, kemacetan melanda Jalan By Pass Kota Kendari. Apalagi di setiap sore mulai pukul 15.00 hingga bakda Magrib.
Banyaknya aktivitas jual beli pedagang musiman, jalan yang menghubungkan kota dan Aundonohu mengalami kemacetan.
Kondisi ini, tentu dikeluhkan oleh warga pengguna jalan.
“Kalau sore begini sangat macet. Soalnya banyak yang berhenti karena belanja durian,” ungkap Ardi, salah satu pengguna jalan di By Pass Kendari, Sabtu 3 Februari 2018.
Keluhan Ardi ini cukup berdasar. Sebab, pinggir Jalan By Pass yang sudah sempit dijadikan tempat memarkir. Akibatnya, kendaraan yang lalu lalang, baik dari kota menuju Aundonohu harus melambat. Karena itu, kemacetan semakin menjadi.
Di sekitar Jalan By Pass Kendari, penjual durian sangat menjamur. Mereka berjualan di bagian kiri kanan jalan dengan menggunakan mobil pikap.
Selain penjual durian, ada pula warga yang menjajakan jualan lainnya seperti buah apel, rambutan dan bahkan penjual sendal.
“Harusnya, pemerintah tertibkan. Ini kan bukan pasar. Ini lokasi jalan raya yang tidak boleh digunakan untuk jual beli,” ujarnya.
Kemacetan di Kota Kendari turut menjadi sorotan anggota Komisi III DPRD Sultra Iqbal Abdullah Bafadal.
Politikus Partai Gerindra ini menyarankan agar pemerintah menertibkan aktivitas penjualan di lokasi tersebut.
“Harusnya tidak boleh menjual di situ,” ujarnya.
Menurut dia, kemacetan bukan hanya terjadi di By Pass Kendari. Melainkan juga di sekitaran Bundaran Stenlis dan Tapak Kuda.
Di dua lokasi ini kerap terjadi kemacetan karena tidak adanya rambu lalulintas. Dia meminta, pemerintah kota maupun provinsi untuk segera menyikapi ini.
Sebab, bukan tidak mungkin, satu atau dua tahun kemudian, Kota Kendari seperti Makassar atau Jakarta yang setiap hari mengalami peningkatan jumlah kendaraan.
“Setiap hari kan terjadi peningkatan jumlah kendaraan. Tentu, volume jalan tidak cukup menampung itu. Harus mulai dipikirkan sejak dini,” harapnya.
Penulis : La Ode Pandi Sartiman