
Kendari, Inilahsultra.com – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, menemukan 16 bayi dan balita penderita penyakit gizi buruk sepanjang tahun 2017.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Kendari Rahminingrum saat ditemui di kantornya, Selasa, 6 Februari 2018 mengatakan, gizi buruk terhadap bayi dan balita lebih dipengaruhi karena faktor ekonomi keluarga yang tidak mampu memberikan asupan gizi kepada sang anak.
Selain itu, kata dia, juga karena faktor pendidikan terkait dengan kurangnya pemahaman dan pengetahuan ibu tentang pemberian asupan gizi terhadap anak.
Kemudian bisa juga karena adanya penyakit bawaan dari seorang ibu. “Penyakit orang tua saat mengandung itu akan berpengaruh terhadap pemberian asupan gizi bayi dalam kandungan. Ini akan menimbulkan gizi buru dikemudian hari,” terangnya.
Selain menemukan 16 penderita gizi buruk pada 2017, Dinkes Kota Kendari juga telah menemukan satu kasus serupa yang telah dirawat di Rumah Sakit Umum Provinsi (RSUP) Bahteramas.
Pihak Dinkes, kata dia, berupaya untuk mencegah terjadinya penyakit gizi buruk tersebut, dengan prioritaskan program kesehatan ibu dan anak sebagi bentuk keseriusan terhadap mengatasi terjadinya gizi buru di Kota Kendari.
“Kita akan melakukan sosialisasi di masyarakat untuk meminimalisasi terjadinya penyakit gizi buruk ini,” ungkapnya.
Dia berharap kepada orang tua untuk rutin memeriksakan anaknya, dan juga ibu hamil dapat melakukan pemeriksaan kehamilannya empat kali dalam sebulan agar asupan gizi pada bayi dan balita secara teratur.
“Apabila ada seorang anak yang mengalami gizi buruk, maka segeralah di bawa ke puskesmas atau dokter untuk dilakukan pemeriksaan terhadap status gizinya agar dapat dilakukan penanganan yang sesuai,” tutupnya.
Penulis: Haerun
Editor : Jumaddin Arif