Terlahir dari Keluarga Sederhana, Putri Konawe Selatan Ini Jajal Dangdut Indosiar

Duta dangdut Sultra, Susiyanti.

Kendari, Inilahsultra.com – Tak pernah terbayang di benaknya, Susiyanti (20 th), akan melenggang ke panggung konser Liga Dangdut Indonesia (LIDA) Indosiar di Jakarta, pada 27 Februari 2018 nanti.

Susi -sapaan akrab Susiyanti- bersama empat rekan lainnya mewakili Sulawesi Tenggara (Sultra) dalam kontes dangdut tersebut, menyingkirkan ratusan pesaing melalui audisi yang diselenggarakan di Mako Sat Brimob Polda Sultra November 2017 lalu.

Remaja putri asal Konawe Selatan (Konsel) ini merupakan salah satu dari lima wakil Sultra yang ingin mencoba kemampuan bernyanyinya dengan menjajal ajang dangdut bergengsi, Liga Dangdut Indonesia atau biasa dikenal dengan LIDA.

-Advertisement-

LIDA adalah program andalan baru Indosiar sebagai pengganti seluruh rangkaian program acara Dangdut Academy. Dengan tagline ‘Seni Menyatukan’, LIDA telah memilih penyanyi-penyanyi dangdut bertalenta di 34 provinsi seluruh Indonesia melalui audisi di setiap provinsi.

Hasilnya, Indosiar sudah menjaring lima nama duta dangdut setiap provinsi, termasuk Sultra, untuk bersaing memperebutkan satu tiket ke tahap selanjutnya yang nantinya akan bersaing dengan duta dangdut dari seluruh provinsi.

Susi sendiri tidak menyangka akan terpilih sebagai lima besar duta dangdut Sultra. Mendaftar pun hanya sekedar coba-coba. Namun, berkat support kedua orangtuanya, anak ketiga dari lima bersaudara dari keluarga sederhana ini berani mencoba tantangan baru itu.

Alhasil, dengan pengalamannya sebagai penyanyi elekton yang biasa menghibur tamu undangan dari pesta ke pesta, Susi berhasil meyakinkan tim audisi dengan suaranya yang berkarakter kuat.

Ceritanya, Susi sebenarnya hanya penyanyi elekton yang digelutinya sejak 2012. Putri kelahiran 5 April 1997 dari pasangan Tamsir dan Sarna ini mulai menerima job nyanyi sejak jelang penamatan SMP. Pekerjaan itu dia lakoni sambil melanjutkan sekolahnya di SMAS Al-Hijrah, Desa Lalonggombu, Lainea, Konsel.

“Iya, sekolah sambil ikut-ikut elekton, menyanyi, cari rejeki bantu orang tua. Biasanya nanti pulang sekolah, ganti baju, baru ikut nyanyi. Kadang juga kalau bertepatan dengan waktu sekolah, ada teman yang gantikan saya, nanti pulang dari sekolah baru gabung,” katanya.

Di sekolah, Susi termasuk menonjol dari segi prestasi, terutama olahraga. Dia tercatat pernah mengantar Sultra di peringkat 10 besar pada ajang Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) tahun 2010 di Jakarta.

Namun, dibawah tekanan ekonomi keluarga yang serba sulit, Susi terpaksa menjual suara demi membantu orangtuanya yang sehari-harinya hanya bekerja sebagai pembuat atap rumbia.

Bahkan, dalam kondisi ekonomi keluarga yang terbatas, Susi menguburkan keinginannya untuk lanjut ke jenjang pendidikan lebih tinggi, dengan tetap bernyanyi demi membantu orangtuanya menyambung hidup serta membantu dua adiknya yang sedang duduk di bangku sekolah.

Dibalik kegigihan, kesabaran, dan ketabahannya dalam menghadapi hidup, penggemar Rita Sugiarto, Iyet Bustami, dan Erie Susan, ini akhirnya mendapat kesempatan berharga untuk bisa memperbaiki hidup, melalui panggung LIDA Indosiar.

“Saya ingin bahagiakan kedua orangtua. Selain itu, saya juga punya harapan ingin mengangkat nama baik daerah,” katanya.

Kini, Susi sedang mempersiapkan diri untuk tampil lebih baik di acara konser LIDA Indonesia yang rencananya akan disiarkan langsung melalui stasiun televisi Indosiar pada tanggal 27 Februari 2018, pukul 19.00 WIB.

Tentunya, untuk bisa mendapatkan tiket ke babak selanjutnya, Susi sangat berharap dukungan dari masyarakat Sultra, khususnya dari rumpun keluarganya di daratan Sultra, dengan cara ketik LIDA (spasi) SUSI kirim ke 97288.

Sebagai satu-satunya peserta asli dari Konsel, rencananya, Susi sangat berharap bisa bertemu dengan Bupati dan Wakil Bupati Konsel sebelum bertolak ke Jakarta, meminta dukungan moril dari Pemda, seperti halnya peserta dari daerah lain yang didukung oleh Pemdanya.

Namun, dengan keterbatasan akses, Susi merasa ragu akan bisa bertemu dan mendapat dukungan dari pejabat di daerah kelahirannya itu.

Penulis: Jumaddin Arif

 

Facebook Comments