Sosok Nur Alam di Mata Bupati Buton Tengah

Gubernur Sultra Nur Alam dan Bupati Buton Tengah Samahudin.

Kendari, Inilahsultra.com – Periode kepemimpinan Nur Alam-Saleh Lasata (NUSA) memasuki babak akhir. Banyak jejak ditinggalkan duet harmonis ini selama satu dekade mengawal roda pemerintahan di Bumi Anoa.

Meski didera “musibah” jelang purnabakti, sosok Nur Alam tetap menyimpan kenangan manis bagi sejumlah kepala daerah di Sultra. Diantaranya Bupati Buton Tengah Samahuddin.

Bagi bupati defenitif pertama DOB Kabupaten Buteng itu, Nur Alam adalah sosok atasan visioner, bijaksana dan punya toleransi tinggi. Secara tidak langsung, Nur Alam punya andil mengantarkan Samahuddin duduk di kursi 01 Buteng.

-Advertisement-

“Saya dibesarkan di Dinas PU provinsi menjadi kontraktor puluhan tahun. Selama bermitra terus terang tidak pernah berjumpa beliau. Termasuk saat mencalonkan. Tapi, Nur Alam betul-betul memberi ruang bagi putra daerah ketika Pilkada. Itu saya salut. Jasanya begitu besar. Untuk itu saya dan masyarakat Buteng mengucapkan terimakasih,” kenang Samahuddin.

Pemekaran Buton Tengah (Buteng), lanjut Samahuddin, tidak lepas dari kontribusi mantan Ketua DPW PAN Sultra itu. Sejarah mencatat, perjuangan pembentukan DOB Buteng mencapai klimaks di periode kepemimpinan Nur Alam-Saleh Lasata.

Di periode NUSA, pembangunan DOB Buteng mendapat suport penuh. Cukup banyak anggaran Pemprov Sultra dikucurkan mendukung pembangunan infrastruktur di daerah pemekaran Kabupaten Buton itu.

“Saya dibesarkan PU Sultra. Jadi tahu betul. Bagaimana di masa NUSA, Buteng masuk prioritas anggaran infrastruktur provinsi. Jalanan salah satunya kan sudah bisa dinikmati masyarakat Buteng,” ungkap Samahuddin.

Reporter: Siti Marlina
Editor: Din

Facebook Comments