![IMG-20180306-WA0029](https://inilahsultra.com/wp-content/uploads/2018/03/IMG-20180306-WA0029.jpg)
Kendari, Inilahsultra.com – Pengerukan nikel PT Sultra Jembatan Mas (SJM) di Desa Waturamba Kecamatan Lasolo Kabupaten Konawe Utara (Konut) mendapat protes warga karena diduga ilegal.
Protes itu disampaikan puluhan warga Konut bersama mahasiswa di Polda Sultra, Selasa 6 Maret 2018.
Bukan hanya mendatangi Polda, warga yang mengendarai motor dan berjalan kaki, juga mendatangi Kantor DPRD Sultra. Tuntutannya satu, aktivitas perusahaan yang beroperasi sejak tahun 2012 itu harus segera dihentikan karena dituding ilegal.
Seorang warga Konut, Aris Lagundi mengatakan, PT SJM diduga melakukan pengrusakan lingkungan di wilayah itu. Sebab sejak 2012 aktivitasnya sudah menerobos hutan lindung dengan status kawasan hutan produksi terbatas.
Tidak hanya itu, analisis dampak lingkungan di wilayah itu diduga tidak ada. Sebab, pantauan warga, limbah perusahaan sudah mengotori lingkungan pertambangan.
“Kami sudah investigasi, ternyata banyak permasalahan bukan saja soal penyerobotan hutan,” ujar Aris.
Menurut Aris, perusahaan ini disinyalir tidak memiliki Izin Usaha Pertambangan (IUP) eksplorasi atau IUP Produksi. Selain itu, perusahaan ini juga diduga tidak memiliki izin reklamasi dan izin pembangunan jeti (pelabuhan bongkar muat ore Nikel).
“Dibalik semua itu, kami melihat Polda Sultra seperti kurang jeli melihat kasus ini, padahal sebenarnya masyarakat yang dirugikan,” terangnya.
Diketahui, tambang ini sudah pernah diperiksa Polda Sultra pada 2012. Saat itu, Polda sudah memberikan police line pada wilayah produksi perusahaan karena dinilai bermasalah.
“Namun, kami heran kenapa meskipun sudah di garis polisi, perusahaan kembali beraktivitas. Ada apa dengan polisi ? Kenapa dibiarkan?” Ujar Aris.
Masalah makin membesar ketika perusahaan saat ini sudah melakukan pengapalan sekali. Ratusan ton nikel sudah dikapalkan, sementara perusahaan belum jelas statusnya. Sementara, PT SJM ini juga masih belum diputuskan status hukumnya oleh Polda Sultra.
Sampai berita ini diturunkan, pihak PT SJM belum berhasil dikonfirmasi.
Reporter: Ahmad
Editor: Din