Sebelum Bentrok, TKBM Jembatan Batu Diteror Selama Tiga Hari

Herman

Baubau, Inilahsultra.com – Sabtu 17 Maret 2018 lalu, aktifitas warga Kota Baubau khususnya yang berada di wilayah Jembatan Batu terganggu. Sekira pukul 11.30 wita terjadi bentrok antara dua kelompok pemuda di area tersebut.

Teranyar, dua kelompok pemuda yang saling serang tersebut adalah para Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) Pelabuhan. Hanya saja, dua TKBM yang bertikai itu dinaungi oleh koperasi yang berbeda yakni Koperasi Cahaya Butuni dan Koperasi Pelabuhan Baubau.

Koperasi Pelabuhan Baubau mempunyai unit TKBM disemua pelabuhan yang ada di Kota Baubau, mulai dari Lakologou sampai Sulaa. Selain itu, Koperasi Pelabuhan Baubau telah berdiri sejak puluhan tahun lalu dengan mempunyai surat-surat yang lengkap dan legal.

-Advertisement-

“Khusus TKBM Jembatan Batu, izinnya sejak delapan tahun yang lalu. Adapun jumlah pekerja sebanyak 137 orang. Kalau Koperasi Cahaya Butuni, yang saya dengar belum cukup sebulan berdiri dengan jumlah pekerja 17 orang,” ungkap Herman, Ketua Regu Kerja Jembatan Batu Koperasi Pelabuhan Baubau, di salah satu hotel di Kota Baubau, Senin 19 Maret 2018.

Herman sekaligus ingin mengklarifikasi pemberitaan di salah satu media yang mengatakan bahwa Koperasi Pelabuhan Baubau telah melakukan monopoli di Jembatan Batu.

Menurut Herman, justru pihak Koperasi Cahaya Butuni yang ingin merampas hak kerja TKBM Jembatan Batu.

“Kita diteror selama tiga hari. Beberapa orang datang di Jembatan Batu sambil memegang parang untuk meminta para TKBM berhenti bekerja. Tetapi karena kita sudah capek diteror, akhirnya kita pasang badan dengan melawan balik. Makanya langsung bentrok hari Sabtu itu,” tuturnya.

Herman mengaku sudah melaporkan teror tersebut kepada Kepolisian setempat yang berwenang untuk wilayah Kepelabuhanan yakni Polsek KPPP. Hanya saja, untuk melapor secara resmi belum dilakukan.

“Kami belum melapor secara resmi karena sebenarnya kami tidak ingin mencari masalah. Kami hanya ingin mencari nafkah,” ujarnya.

Ia menambahkan, saat ini pengurus TKBM tengah berkordinasi dengan Dinas Koperasi Kota Baubau terkait permasalahan tersebut. Selain itu, Koperasi Cahaya Butuni dinilai belum mendapatkan rekomendasi dari Dinas Perhubungan dan Syahbandar Murhum Baubau.

“Pasca bentrok, aktifitas TKBM kembali normal. Hanya saja, kapal-kapal yang ada dijembatan Batu dialihkan di Pelabuhan Murhum, karena Jembatan Batu dianggap belum kondusif,” tandasnya.

Diketahui, dari dua kelompok TKBM yang saling serang tersebut memakan korban. Yakni A dan L (inisial) yang merupakan pekerja TKBM Jembatan Batu Koperasi Pelabuhan Baubau.

Reporter: Muhammad Yasir
Editor: Din

Facebook Comments