Potensi Laut Sultra Harus Didorong dengan Kebijakan Pemerintah

Ketua DPW Iskindo Sultra Amadhan Takwir (kiri) dan La Ode Muh Yasi Haya Dewan Pakar Iskindo (kanan).

Kendari, Inilahsultra.com – Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Ikatan Sarjana Kelautan Indonesia (Iskindo) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) Amadhan Takwir menilai wilayah laut Sultra sangatlah berpotensi.

Sudah sejak dulu wilayah laut Sultra memiliki potensi yang sangat luar biasa. Dapat dilihat dua wilayah pengelolaan perikanan (WPP) 714 dengan 715 ini sampai laut banda dengan teluk Bone. Inilah area penangkapan ikan yang sangat berpotensi pertahun, karena merupakan alur imigrasi ikan.

“Misalnya dari samudra pasifik ke samudra hindia selalu banyak bergelombol di wilayah laut Banda. Inilah potensi kawasan penangkapan ikan,” kata Amadhan Takwir di Fakultas Kelautan dan Perikanan UHO, Rabu, 21 Maret 2018.

-Advertisement-

Disektor budidaya, Sultra memiliki panjang garis pantai yang sangat besar mulai dari Kolaka, Bombana sampai di Wakatobi. Daerah inilah yang memiliki potensi pengembangan budidaya yang sangat besar.

Permasalahannya, jelas bagaimana konektifitas infrastruktur. Kemudian, bagaimana potensi ini dipandang oleh daerah sebagai komoditi unggulan untuk dikembangkan

“Ini yang harus kita dorong untuk mengembangkan potensi yang dimiliki oleh Sultra dalam bidang kelautan,” terangnya.

Bukan saja itu, Dosen Fakultas Kelautan dan Perikanan ini menilai, Sultra memiliki wisata bahari, jadi semua daerah kepulauan itu memiliki potensi yang sangat besar. Seperti Wakatobi sudah menjadi 10 destinasi wisata nasional, Kendari mempunyai Bokori, Buton Tengah memiliki talaga dan pantai katembe, Muna memiliki pantai meleura dan Kolaka banyal potensi wisata disana.

“Kalau kita berbicara potensi kita hanya berputar-putar di tempat, seharusnya dicarikan solusi ini potensi aka kita apakan,” ungkapnya.

Berbicara masalah potensi dirinya mengungkapkan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk mengembangkan potensi itu mulai atraksi potensi adat istiadat, aksesnya bagaimana, dan amenitas infrastruktur pendukung seperti perhotelan.

“Seperti pusat-pusat souvenir atau oleh-oleh. Jadi pertanyaan, apakah didaerah ini punya. Ini yang harus didorong, potensi kita ini sangat besar. Tapi bagaimana ini di dorong dengan infrastruktur, dan utamanya harus didorong dengan kebijakan pemerintah,” jelasya.

Ada ketidaksamaan level pemikiran antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah untuk mendorong kemaritiman ini. Seperti pemerintah pusat berlari dengan mengunakan mobil sementara pemerintah daerah berlari menggunakan sepeda.

“Ini yang harus kita samakan bagaimana kebijakan nasional itu bisa diikuti di daerah,” tutupnya.

 

Reporter : Haerun

Editor      : Aso

Facebook Comments