15 Paslon Ogah Hadiri Pembekalan Antikorupsi KPK, KPU Sultra: Kami Mohon Maaf

Deretan kursi kosong Paslon Kepala Daerah pada kegiatan Pembekalan Antikoruspi dan Deklarasi LHKPN diinisiasi KPK digelar di Kantor Gubernur Sultra, Kamis, 19 April 2018.
Bacakan

Kendari, Inilahsultra.com – Imbauan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sultra pada seluruh kontestan Pilkada Serentak tampil dalam forum digelar KPK di Kantor Gubernur Sulawesi Tenggara Kamis 19 April 2018, tak sepenuhnya dipatuhi. Terbukti, banyak paslon memilih absen dipertemuan penting yang dihadiri langsung Pimpinan KPK, La Ode Syarif.

Dari 28 Paslon yang bertarung di arena Pilkada Serentak Sultra, hanya 12 kandidat tercatat  berpartisipasi dalan agenda Pembekalan Antikorupsi dan Deklarasi LHKPN Paslon Kepala Daerah se-Sultra.

-Advertisement-

Pantauan Inilahsultra.com, untuk Paslon Gubernur/Wakil Gubernur Sultra, hanya duet Ali Mazi-Lukman Abunawas yang tampil lengkap. Paslon nomor urut 3 hanya diwakili Cagubnya, Rusda Mahmud. Paslon nomor urut 2 yang kini hanya digawangi Hugua memilih absen.

Dari Kabupaten Konawe, 2 peserta terlihat tak hadir. Masing-masing Paslon Bupati Nomor Urut 4, Kery S Konggoasa dan Paslon Bupati dari partai PDIP, Rusdianto.

Sementara, Kabupaten Kolaka dari 4 kontestan Pilkada, hanya duet Sjafei-Jayadin setia mengikuti kegiatan KPK.

Terparah Kontestan Pilkada asal Kota Baubau. Dari 10 kursi Paslon Kepala Daerah disiapkan, hanya Paslon nomor urut 3, Masra Manarfa satu-satunya kandidat kepala daerah yang mau berpartisipasi mengikuti giat pembekalan Antikorupsi KPK.

Melihat banyak Paslon Kepala Daerah yang mangkir dari kegiatan KPK, Ketua KPU Sultra, Hidayatullah menyampaikan permintaan maaf. Kata dia, sejak jauh hari dirinya sudah menghimbau para paslon tak keluar daerah menyusul kedatangan tim KPK ke Sultra.

“Tanggal 19 April dan 6 Mei sudah diinbau tidak keluar daerah karena ada dua agenda penting. Kegiatan KPK dan Debat Paslon. Atas nama KPU Sultra saya mohon maaf tidak bisa maksimal menghadirkan paslon di acara pembekalan antar Korupsi,” ungkap Hidayatullah.

Agenda penting tersebut tetap berlangsung meski banyak deretan kursi kontestan Pilkada Serentak yang kosong. Pembekalan Anti Korupsi dibuka Plt Gubernur Sultra, Teguh Setyabudi dan  Inspektur Jenderal Kementrian Dalam Negeri, Sri Wahyuningsih menghadirkan pembicara Pimpinan KPK, La Ode Syarif.

Dalam sambutannya, Teguh berharap kegiatan dinisiasi KPK ini bisa melahirkan Pilkada Sultra yang bermartabat.

“Dengan adanya forum ini maka diharapkam Pilkada di Sultra bisa lebih bermartabat. Melahirkan pemimpin yang betul-betul sesuai pilihan masyarakat Sultra,” ungkap Teguh.

Reporter : Siti Marlina

Editor      : Aso

Facebook Comments