58 Siswi MTsN Pasarwajo Keracunan Usai Minum Obat Pembagian Dinkes Buton

Kepala Dinkes Buton Sumardin bersama Sekda Buton Laode Dzilfar Djafar usai mengunjungi siswi yang mengalami keracunan.
Bacakan

Pasarwajo, Inilahsultra.com – 58 siswi MTSN Pasarwajo mengalami mual-mual usai mengkonsumsi obat FE/penambah darah yang dibagikan Dinas Kesehatan Kabupaten Buton. Mereka langsung dirujuk ke RSUD Buton saat mengalami hal itu.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Buton Sumardin mengatakan, pemberian obat FE merupakan program kementerian yang diberikan kepada pelajar khusus perempuan sejak berumur 12-18 tahun. Program itu sudah berjalan selama beberapa tahun.

-Advertisement-

“Kami juga belum bisa memastikan penyebab para siswa bisa mengalami mual-mual. Namun saya tegaskan ini bukan keracunan hanya efek yang diakibatkan akibat minum obat,” ujarnya.

Dia menjelaskan, efek dari minun obat ini akan muncul kontraindikasi. Salah satu efeknya mual dan muntah.

“Obat ini khusus penambah darah untuk daya tahan tubuh dan diberikan kepada seluruh siswa di Kabupaten Buton. Untuk tahun ini sudah berjalan disemua sekolah dan 56 siswa MTSN Pasarwajo yang mual sisanya dua dari SMK Banabungi,” ujarnya.

Kata dia, program tersebut memang harus disampaikan kepada masyarakat. Pasalnya ini memang program dari pusat.

Sekda Buton Laode Dzilfar Djafar mengatakan, sejak para siswa masuk RSUD, pemerintah daerah sudah memantau dan memberikan penanganan medis dan. Sehingga kejadian itu akan menjadi bahan evaluasi.

“Ini akan jadi bahan evaluasi apakah bermasalah atau memang temuan baru yang butuh penelitian lebih lanjut pada masyarakat kita,” paparnya.

Kata dia, untuk penanganan medis, pemerintah membiayai seluruhnya selama berada di RSUD Buton.

Kepala MTSN Pasarwajo Arifin mengatakan, sejak pukul 9.30 wita, Selasa 24 Juli 2018, para siswi sudah diberi obat dan langsung diminum. Obat itu dibagikan mulai kelas VII, VIII dan IX MTSN Pasarwajo.

“Yang berikan obat itu dari Pihak Dinkes sejak pukul 9.30 wita. Namun sekitar pukul 13.00 persiapan pulang sudah mulai mual, muntah bahkan ada yang pingsan,” paparnya.

Sebelum diberi obat, lanjut dia, para siswa sudah disarankan agar makan terlebih dahulu.

Sebenarnya, program ini sudah berjalan sekitar 3 tahun lalu. Hanya saja, obat itu diminum saat para siswa berada di rumah.

“Saat membagikan obat Dinkes yang bagikan. Kita sudah tanya apa sudah sarapan dan dijawab sudah. Yang sakit sudah dipulangkan ke rumah masing -masing dan ada anak sudah masuk sekolah ikut proses belajar. Yang belum masih di rawat,” ujarnya.

Reporter: Wa Ode Yeni Wahdania

Facebook Comments