Akper Buton Akan Terima Mahasiswa Baru

La Bakry
Bacakan

Pasarwajo, Inilahsultra.com – Akademi Keperawatan (Akper) Buton berencana menerima mahasiswa baru pada tahun ini. Pasalnya Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI akan mengambil alih seluruh penyelenggaraan pendidikannya.

Selama ini, Akper Buton tidak menerima mahasiswa baru karena berstatus sebagai yayasan milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab). Berdasarkan Undang-undang nomor 23, Pemerintah Daerah tidak dibolehkan lagi menyelenggarakan pendidikan.

-Advertisement-

“Kita diminta untuk membubarkan. Hanya saja Kementrian Kesehatan memberikan ruang, boleh diselenggarakan asal bergabung dengan Poli Teknik Kesehatan (Poltekes) atau perguruan tinggi negeri terdekat,” ujarnya, Senin 13 Agustus 2018.

Kata dia, pemerintah lebih memilih bergabung dengan Kemenkes melalui Politeknik Kesehatan Kendari. Hanya saja diminta agar seluruh proses pendidikan diselenggarakan di Buton agar memudahkan anak-anak dan orangtua tidak lagi keluar daerah.

Menurut La Bakry, sebenarnya tidak ada masalah karena tenaga fungsional semua sudah mumpuni. Bahkan sudah diakui oleh Kemenkes dan kualikasi memenuhi standar.

“Akper Ini sayang kalau hilang. Makanya ada 23 syarat yang harus dipenuhi untuk bergabung. 22 sudah dilengkapi tinggal satu soal aset. Mudah-mudahan juga dapat diselesaikan,” ujarnya.

Dijelaskannya, aset yang dimaksud diantaranya pemda akan menghibahkan eks beberapa kantor untuk persiapan gedung Politeknik Kesehatan nanti. Rencananya kantor yang ditinggalkan yang terkumpul satu tempat berjumlah enam.

“Ada enam kantor yang terkumpul satu tempat, eks Kantor Inspektorat, Kesbangpol, UKM Koperasi, Capil, Dinas Pendapatan yang rencananya akan dihibahkan,” terangnya.

Semuanya, lanjut dia, tinggal menunggu paripurna persetujuan bersama DPRD Buton. Jika sudah maka seluruh persyaratan Politeknik Kesehatan disanggupi dan dalam waktu tidak lama lagi dapat menerima mahasiswa baru.

Dijelaskannya, banyak warga yang berharap agar Akper Buton jangan sampai dihapus. Makanya pemerintah daerah berupaya agar tetap ada dengan bergabung ke Kemenkes.

“Dan nantinya Politeknik tersebut menjadi negeri,” terangnya.

Reporter: Wa Ode Yeni Wahdania

Facebook Comments