Pesona Buton, Pesona Indonesia

Ribuan wanita menampilkan Tari Bosu. Tari ini menggambarkan kebiasaan wanita Buton zaman dulu saat mengambil air menggunakan Bosu (cerek). Tari ini dipadukan dengan sejumlah tari lainnya dalam tari kolosal saat acara Puncak Festival Pesona Budaya Tua Buton, Minggu 26 Agustus 2018.
Bacakan

Pasarwajo, Inilahsultra.com – Festival Pesona Budaya Tua Buton tahun 2018 ditutup Minggu 26 Agustus 2018. Even tahunan itu, cukup menyihir para wisatawan, baik asing maupun lokal.

Pesona budaya Buton yang beraneka ragam, cukup menggambarkan betapa indahnya pesona budaya Indonesia.

-Advertisement-

Sejak dimulai tanggal 23 Agustus 2018, Festival Pesona Budaya Tua Buton mengangkat kembali sejumlah warisan budaya leluhur yang nyaris dilupakan. Mulai dari warisan bela diri Pencak Silat atau lebih dikenal dengan nama Manca, lomba perahu (Koli-koli), berbagai macam ritual budaya, berbagai macam tari, hingga keindahan kerajinan tenun di Kabupaten Buton.

Beberapa bayi terlihat sedang menjalani ritual Dole-dole. Ritual ini dilakukan kepada bayi sebagai bentuk imunisasi untuk menjaga daya tahan tubuh.
Beberapa gadis usai mengikuti ritual Posuo. Ritual ini menandakan jika seorang anak gadia telah siap membangun bahtera rumah tangga.
200 anak menggunakan pakaian adat usai mengikuti tradisi Tandaki (sunatan).

Asisten Deputi Pengembangan Pemasaran Wilayah Regional III Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Riki Fauziani mengatakan, tahun depan pelaksanaan festival akan menggunakan logo Wonderfull Indonesia karena even tersebut telah menjadi even internasional.

Riky sangat berharap, para peserta Wonderfull Sail agar membantu mempromosikan Festival Budaya Tua Buton. Salah satunya dengan mempromosikan melalui media sosial masing-masing turis asing yang hadir. Sehingga kedepan, wisatawan asing yang hadir semakin banyak.

Wisatawan asing terlihat sangat menikmati Festival Pesona Budaya Tua Buton.
Para wisatawan asing terlihat menggunakan kain tenun Buton saat menyaksikan acara puncak Festival Pesona Budaya Tua Buton, Minggu 26 Agustus 2018.

“Memperkenalkan dan mempromosikan daerah saat ini sudah gampang. Semua orang punya handphone yang memiliki facebook dan instagram,” katanya.

Bupati Buton La Bakry mengungkapkan, suksesnya pelaksanaan Festival Pesona Budaya Tua Buton merupakan gagasan mantan Bupati Buton Samsu Umar Abdul Samiun sejak lima tahun lalu. Makanya, suksesnya pelaksanaan festival tahun ini dapat dilihat dengan kunjungan wisatawan yang semakin meningkat.

“Festival ini selain mempertahankan dan mensosialisasikan nilai budaya tua yang bertahan 600 tahun lalu juga untuk kepentingan pariwisata nasional,” bebernya.

Menenun secara tradisional saat ini masih terus dilestarikan. Tampak sejumlah ibu-ibu menampilkan kebiasaan menenun dalam Festival Pesona Budaya Tua Buton.
Bupati Buton La Bakry dan Sekda Laode Dzilfar Djafar saat Festival Pesona Budaya Tua Buton.
Tari Linda diperagakan penari laki-laki dan wanita. Sebanyak 1000 penari terlibat dalam tari ini.

(ADV)

Facebook Comments