
Pasarwajo, Inilahsultra.com – Puluhan warga yang mengatasnamakan diri Aliansi Masyarakat Penyelamat Wasaga melakukan penyegelan Kantor Lurah Wasaga Kecamatan Pasarwajo Kabupaten Buton, Senin 1 Oktober 2018. Mereka menuntut agar Lurah Wasaga La Sia dicopot dari jabatannya.
Koordinator lapangan (Korlap) aksi, Sardi Daud mengatakan, penyegelan dilakukan sebagai buntut kekecewaan warga atas kinerja lurah yang dianggap diktator dan otoriter.
Mereka berjanji akan terus melakukan penyegelan sampai La Sia dicopot dari jabatannya sebagai Lurah Wasaga.
“Kami menilai lurah bersikap diktator dan otoriter dalam menjalankan tugas. Seperti memberhentikan dengan sepihak dua orang kepala lingkungan tanpa melalui musyawarah bersama masyarakat,” ujarnya.
Tidak hanya itu, lanjut dia, La Sia juga telah menghinakan para kepala lingkungan (kepala kampung) yang dijadikan sebagai tukang buka kantor lurah dan cleaning service.
Tak cukup sampai disitu, mereka juga menuding La Sia telah bertindak sewenang-wenang dalam pengangkatan Ketua LPM. La Sia dianggap telah mengabaikan dan melecehkan hasil keputusan panitia pemilihan Ketua LPM Kelurahan Wasaga yang telah dibentuk dan disepakati warga.
“Sebelumnya sudah ada rapat musyawarah umum dan sudah ada panitianya. Tapi kenapa tiba-tiba dia (La Sia) malah menunjuk sendiri Ketua LPM. Baru yang ditunjuk ini sudah bekerja selama 12 tahun dan tidak pernah mempertanggungjawabkan tugasnya,” cetus Sardi.
Padahal, lanjut dia, pertanggungjawaban seharusnya dilakukan setiap tahun.
“Inikan sudah tidak benar,” tudingnya.
Selain itu, kata dia, Lurah Wasaga juga kerap melakukan pungutan liar kepada masyarakat saat hendak mengurus surat izin kayu dan pengurusan-pengurusan lainnya.
Parahnya, tambah dia, Lurah Wasaga sering melakukan eksploitasi kayu di Hutan Adat Wasaga untuk kepentingan pribadi dan kelompoknya tanpa diketahui Parabela atau Sara Wasaga sebagai pimpinan masyarakat adat.
“Dan yang pasti, apabila dalam tempo 7×24 jam setelan diserahkan surat pernyataan ini ke Bupati Buton dan tidak diindahkan maka penyegelan tetap kami lakukan dan memboikot seluruh aktifitas pemerintahan Kelurahan Wasaga,” ancamnya.
hingga berita ini dirilis, aksi penyegelan masih berlangsung yang didominasi kaum perempuan atau ibu-ibu.
Sementara, Lurah Wasaga La Sia saat hendak dikonfirmasi tidak berada ditempat.
Reporter: Waode Yeni Wahdania
Editor: Din