Wawali Sebut Pencurian di Kantor Bappeda Baubau Kelalaian

Salah satu televisi belum sempat dicuri maling di Kantor Bappeda Baubau, Senin 29 Oktober 2018.

Baubau, Inilahsultra.com – Pencurian yang terjadi di Kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Baubau, Senin 29 Oktober 2018, mendapat respon serius dari Wakil Wali Kota (Wawali) Baubau, La Ode Ahmad Monianse.

“Itu adalah kelalaian pada penjagaan. Kita akan evaluasi ulang sistem jaga malam kita,” tuturnya, Selasa 30 Oktober 2018.

Orang nomor dua di Negeri Khalifatul Khamis itu telah memerintahkan Kepala Satuan (Kasat) Polisi Pamong Praja (Pol PP) untuk memanggil anggotanya yang berjaga sebelum aksi pencurian terjadi.

-Advertisement-

“Kalau memang itu kelalaian dari penjagaan, harus dikasih sanksi yang sesuai dengan aturan. Supaya menjadi pembelajaran buat yang lain bahwa ketika diberi tugas untuk menjaga, ya dijaga betul,” tegasnya.

Sebelumnya, Sekretaris Bappeda Kota Baubau, Andi Hamzah Machmud mengungkapkan, dari total sekitar 20 ruangan lantai satu dan dua, hanya dua ruangan yang tidak diporak-porandakan maling. Bahkan, ruangan Kepala Bappeda pun tak luput dari gasakan maling.

“Yang tidak itu ruanganku dan ruang server, tapi ada juga bekas cungkil. Kalau yang lainnya semua dipreteli, termasuk laci-laci semuanya terbongkar,” ungkapnya, Senin 29 Oktober 2018.

Akibatnya, kata dia, beberapa laptop serta proyektor yang merupakan aset pemerintah raib. Namun, Hamzah belum merinci berapa total kerugian yang dialami Bappeda Baubau. Selain itu, pihak Kepolisian juga sedang menyelidiki kasus tersebut.

“Sebenarnya semenjak kantor ini kita tempati sudah ada Pol PP yang jaga. Dan saya lihat register jaganya itu pukul 02.00 wita dini hari sudah meninggalkan gedung. Berarti diatas jam dua pencurinya beraksi,” ujarnya.

Hamzah menambahkan, jika saja pencurinya menjual laptop tersebut, pasti akan segera ketahuan. Pasalnya, aset pemda di pengadaan tahun 2017 yang mempunyai harga sekira Rp13-16 juta itu merupakan limited edition dan belum terjual bebas di pasaran.

“Ada juga televisi, tapi tidak sempat diambil. Hanya sampai ditangga, mungkin karena berat,” tambahnya.

Hamzah mengaku, belum bisa menyimpulkan para pencuri itu masuk lewat mana.

“Namun ada dua kemungkinan, yakni memanjat pintu belakang, atau lewat pintu samping. Tapi belum bisa simpulkan karena keduanya rusak parah,” tandasnya.

Reporter: Muhammad Yasir
Editor: Din

Facebook Comments