
Kendari, Inilahsultra.com – Sepanjang 2018, Dinas Pemadam Kebakaran Kota Kendari menangani setidaknya 115 kasus kebakaran.
Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat dan Pelatihan Damkar Kota Kendari Abriyadin mengatakan, banyaknya kasus kebakaran yang terjadi di Kota Kendari pada tahun ini, disebabkan beberapa hal. Diantaranya buang puntung rokok sembarangan, arus pendek dan korsleting listrik.
Kebakaran ini, sebut dia, menimpa kantor pemerintahan, rumah warga, rumah kos, gudang, mobil dan lahan.
“Seperti puntung rokok itu tanpa sengaja dibuang orang yang tidak bertanggung jawab di tempat-tempat yang mudah terbakar,” kata Abriyadin di kantornya, Rabu 12 November 2018.
Kemudian untuk korsleting listrik dan arus pendek, kata Abriyadin, disebabkan karena banyaknya sambungan yang menghambat arus listrik.
“Seperti sambungan pada kabel televisi, kulkas dan lainnya yang lupa dilepas, sehingga mengakibatkan kabel panas dan terbakar,” jelasnya.
Untuk itu, ia mengimbau agar warga menghindari mengutak atik sumber listrik tanpa sepengetahuan PLN.
Sedangkan kebakaran rumah, ruko dan gudang kebanyakan disebabkan faktor kelalaian sendiri.
Ia menyebut, pemilik sengaja membakarnya karena sudah filled, dengan tujuan mendapatkan ganti rugi dari asuransi yang dijaminkan.
Sejak 2018 ini, kebakaran yang terjadi turut menimbulkan korban jiwa sebanyak 1 orang dan kerugian materil kurang lebih Rp 3,9 miliar.
“1 korban jiwa pada saat kebakaran mobil di BTN Meidi Brata, Kelurahan Lepolepo, Kecamatan Baruga,” tuturnya.
Penulis : Haerun
Editor : La Ode Pandi Sartiman