Yayasan Lazuardi Ibnu Sina Kendari Gelar Seminar Antisipasi Bullying

Orang tua siswa berpose bersama guru di Lazuardi Ibnu Sina Kendari.
Bacakan

Kendari, Inilahsultra.com – Yayasan Lazuardi Ibnu Sina Kendari menggelar seminar parenting dengan tema ‘Kiat Komunikasi Bullying dan Antisipasinya’ dengan menghadirkan pemateri Psikolog Kepala Unit Rehabilitasi Mental Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Kendari Ravianti Doni, Sabtu 17 November 2018.

Acara seminar ini dihadiri para orang tua siswa serta siswa dari beberapa sekolah yang diundang. Kegiatan ini terbuka untuk umum.

Kepala sekolah Yayasan Lazuardi Ibnu Sina Kendari Hayyu Handira mengatakan, seminar yang dilakukan merupakan acara rutin Lazuardi Ibnu Sina yang dilaksanakan setiap semester. Pasalnya, bullying sekarang ini menjadi masalah di sekolah dan terkadang bullying disepelekan di kalangan sekolah karena menganggap tidak penting. Padahal hal itu adalah masalah terhadap sisiwa untuk berkembang.

“Di Lazuardi Ibnu Sina menganggap bullying ini merupakan masalah penting, makanya kami mengelar seminar untuk menambah dan membuka wawasan orang tua, sinegritas orang tua, guru dan murid,” kata Hayyu Handira.

“Manfaat kegiatan ini sangat besar. Kita bisa dapat ilmunya, bagaimana kiat komunikasi antara orang tua dan anaknya, serta guru dengan murid,” tutupnya.

Sementara Kepala Unit Rehabilitasi Mental Rumah Sakit Jiwa Ravianti Doni mengatakan, bullying merupakan suatu kejadian yang tidak terhindarkan di sekolah. Seperti suatu prilaku mengancam dari sekelompok orang atau individu, menindas dan membuat perasaan orang lain tidak nyaman.

“Bentuk bullying sering terjadi di sekolah itu saling mengejek, menggoda dan meledek dalam menyebut nama-nama jelek antar siswa,” katanya.

Dalam lingkungan sekokah, kata dia, guru bisa menjadi sahabat bagi siswa. Sehingga siswa bisa berbagi cerita.

Kondisi serupa juga terjadi di rumah. Orang tua bisa menjadi tempat cerita anaknya di rumah, untuk mendengarkan keluh kesah anak.

“Bullying bisa dicegah jika ada gerakan bersama dari berbagai pihak. Kalau semua bisa saling mengawasi dan berkomunikasi, diharapkan kasus bullying tidak banyak lagi ditemukan di sekolah-sekolah di masa yang akan datang,” jelasnya.

Menurut Ravianti, upaya mengatasi Bullying bisa dilakukan dengan terus melakukan sosialisasi. Bisa saja dengan cara memasang slogan, stiker atau poster, dan seminar. Sehingga dapat mengingatkan kembali kepada ingatan para siswa teehadap bahaya bullying tersebut.

“Sekolah menjadi tempat yang paling aman bagi anak untuk belajar dan orang tua siswa juga merasa tenang ketika anaknya berada di sekolah dan guru juga merasa nyaman pada saat mengajar anak didiknya dengan baik, berprestasi serta berakhlak mulia,” tutupnya.

Reporter: Haerun

Facebook Comments