
Laworo, Inilahsultra.com – Warga Kabupaten Muna Barat (Mubar) dipusingkan dengan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis premium yang begitu mahal di tingkat eceran.
Warga harus merogok uang Rp 20 ribu untuk mendapatkan satu liter bensin. Harga yang dijual di tingkat pengecer ini jauh dari harga yang ditetapkan pertamina, perliter Rp 6.500.
Fikram, warga Kusambi, mengeluhkan harga penjual eceran bensin di pinggir jalan mematok harga Rp 20 ribu perliter. Harga ini terbilang mahal bila dibanding dengan harga biasanya Rp 8 ribu perliter.
“Saya kaget juga harga bensin eceran yang dijual di pinggir jalan Rp 20 ribu. Mau tidak mau kita beli, tidak mungkin juga kita pergi mengantre di pertamina di Raha,” ujarnya, Rabu 28 November 2018.
Bukan hanya warga Kecamatan Kusambi, warga di Kecamatan Lawa pun ikut mengeluhkan hal yang sama. Pasalnya harga bensin eceran berkisar Rp 15 ribu hingga Rp 20 ribu perliter.
Beberapa warga Mubar sempat mengantre di SPBU Wamponiki dan Mangga Kuning Kabupaten Muna.
Namun, karena antrean panjang, mereka urung. Terpaksa mereka membeli bensin eceran karena untuk pergi ke Raha, jaraknya cukup jauh.
“Aneh juga penjual eceran di pinggir jalan ini. Semau-maunya mereka kasi naik. Harusnya pemerintah mengatasi hal ini,” ungkap salah satu warga Lawa yang enggan menyebutkan namanya.
Akibat naiknya harga bensin eceran di tingkat pengecer, tukang ojek pun menaikan tarif. Dari harga Rp 2 ribu menjadi Rp 5 ribu untuk jarak dekat.
“Mahal bensin e,” kata Rei, warga yang bekerja sebagai tukang ojek.
Beberapa pedagang eceran yang ditemui mengaku, terpaksa menaikan harga bensin karena sulit mendapatkan pasokan dari SPBU.
Penulis : Muh Nur Alim
Editor : La Ode Pandi Sartiman