
Laworo, Inilahsultra.com – Untuk menarik perhatian para wisatawan, Dinas Pariwisata Kabupaten Muna Barat (Mubar) terus melakukan penataan ikon pariwisata di kawasan Pulau Indo akecamatan Tiworo Utara Kabupaten Mubar.
Kepala Dinas Pariwisata Mubar Nasir Kola mengatakan, pihaknya sementara menata beberapa tempat wisata yang tersebar di wilayah Mubar.
Tahun 2018 ini, kata Nasir, ada dana alokasi khusus (DAK) untuk membangun tiga jalur pergola (jalur jalan kaki) di wisata Pulau Indo.

Selain DAK, Dinas Pariwisata Mubar juga mendapatkan alokasi dana umum (DAU) untuk membangun lapangan voli pantai, rehab bak air, pembangunan neon boks yang bertuliskan Pulau Indo.
Kemudian, pengadaan 10 unit Plpayung pantai berikut kursinya.
“Selain itu akan dibangun juga rehab gazebo 3 unit, pengadaan alat snorkling, pengadaan jaring hammock dan pengadaan speed boat dan pengadaan banana boat,” kata Nasir melalu pesan Whatsapp, Kamis 29 November 2018.
Di 2017, Pemkab Mubar sudah membangun beberapa gedung. Misal, gedung TIC, musalah, kamar mandi/Wc, pergola, panggung pertunjukan dan pampu penerangan tenaga surya sebanyak 5 unit.
“Hal itu kita lakukan untuk bisa menarik para wisatawan baik dari dalam daerah sendiri atau pun di luar daerah Mubar,” ungkapnya.
Melalui kerjasama dengan dinas perikanan, sudah dilakukan pemasangan rompon ikan antara Pulau Indo dan Pulau Masaringan yang diharapkan bisa menjadi spot pemancingan.
“Tahun 2019 Insya-Allah jika lolos melalui Rakortek yang sementara kami ikuti saat ini, akan kita bangun menara pandang, jalan paving blok dan kios cendera mata yang juga akan difungsikan sebagai kantin,” kata Nasir.
Meski menggalakan pembangunan Pulau Indo, Pemkab Mubar tak akan abai terhadap tempat wisata lainnya.
Pada alokasi DAK 2018, kata Nasir, turut diprogramkan pemagaran Pantai Pajala, pembangunan 5 unit Pergola di Pantai Pajala, 3 unit Pergola di Pulau Masaringan, 3 unit di Pemandian Wakantee dan 3 unit di Tracking Manggrove Waokuni.
Untuk pengembangan spot wisata yang akan dibangun di beberapa tempat melalui DAK 2019, saat ini pihaknya masih menunggu hasil Rakortek.
Nasir menyebut, ada sembilan kegiatan melalui DAK 2019 yang sudah terinput dan lolos verifikasi lewat program Krisna Kementrian Pariwisata, Bappenas dan Kemenkeu.
Sebanyak sembilan item yang sudah terinput, rencananya akan difinalisasi Jumat 30 November 2018.
Program itu adalah jalan paving block, menara pandang Pulau Indo dan kantin/kios cenderamata Pulau Indo.
Selain itu, kamar mandi/Wc/ruang ganti Pantai Pajala, panggung pertunjukan seni Pantai Pajala, Gapura identitas Benteng Tiworo, jalur pejalan kaki (paving block) pemandian Matakidi.
Kemudian, area parkir pemandian Matakidi, pembuatan gazebo dan jalan dalam kawasan wisata Wakantee.
“Insya-Allah tahun anggaran 2019 juga ada 3 item kegiatan DAK nonfisik dari Kemenpar untuk Muna Barat yaitu pelatihan kuliner, pelatihan pengelolaan obyek wisata dan pelatihan pengelolaan home stay,” jelas Nasir.
Untuk kerjasama dengan dinas perhubungan, akan dibangun dermaga apung Pulau Indo.
Info sementara untuk pembangunan dermaga apung Pulau Indo dari Dishub Muna Barat itu dialokasikan sebesar Rp 2 miliar.
“Kita berdoa juga semoga bisa berhasil di 2019 nanti,” tutup Nasir.
Penulis : Muh Nur Alim
Editor : La Ode Pandi Sartiman