Sampaikan Permintaan Maaf, Sespri Ali Mazi : Ini Adalah Protap!

Kepala Dinas Kominfo Sultra, Kusnadi (tengah) bersama Ketua Biro Media Ali Mazi, Ilham Muhiddin dan Sespri Gubernur Sultra, Tahir Kimi saat menggelar konferensi pers.

Kendari, Inilahsultra.com – Sekretaris pribadi Gubernur Sulawesi Tenggara, Tahir Kimi menyampaikan permintaan maaf ke publik terkait insiden kecelakaan mobil menimpa rombongan Gubernur Sultra Ali Mazi dan rombongan jemaah umrah, Minggu 9 Desember lalu.

Saat mengggelar konferensi pers, Tahir menyatakan tabrakan beruntun saat rombongan 01 Sultra bergegas menuju menuju Bandara Halu Oleo terjadi begitu cepat dan di luar dugaan.

“Mohon saling memahami dalam situasi tersebut. Ini adalah protap,” ujar Tahir saat konferensi pers, Selasa 11 Desember 2018.

-Advertisement-

Adapun mengenai aksi peringatan keras berupa tembakan peringatan ke udara oleh pengamanan tertutup (pantup) gubernur ditangkis Tahir bukan sebagai aksi anarkis. Namun itu adalah prosedur yang wajib dilakukan seorang personil Pantup kala menjalankan tugas menjamin keselamatan/keamanan seorang kepala daerah.

Tidak lantas menghakimi begitu saja hanya berdasarkan video singkat yang diviralkan oleh salah seorang peserta umroh, Yayan lewat akun Facebook.

“Yang merasa keberatan silahkan melapor. Kami persilahkan aparat memproses. Tapi apa yang dilakukan oleh Pantup memang adalah protap. Publik pun mesti cerdas melihat itu dari dua sisi. Pantup tengah menjalankan tugas pengamanan saat itu,” ujar Tahir.

Hal senada juga diungkap Kepala Dinas Kominfo Sultra, H Kusnadi. Ia cukup menyayangkan video berdurasi singkat insiden memuat potongan kejadian kecelakaan beruntung rombongan Gubernur Sultra dan rombongan umrah yang memancing berbagai reaksi negatif secara sepihak.

“Hanya diujung. Durasi singkat. Tidak secara utuh sehingga memancing komentar miring. Rombongan gubernur jalan meminta akses, patwal sudah di klakson tapi tidak diberi akses jalan,” jelas Kusnadi.

Ketua Biro Media Ali Mazi (BAMAN), Ilham Muhiddin yang turut dalam rombongan Ali Mazi pun angkat bicara.

Kata dia, tabrakan beruntun terjadi di jalur padat pertigaan Pasar Baruga, jalur utama menuju Bandara Halu Oleo. Beberapa Patwal Gubernur memberi kode agar rombongan umrah memberi sedikit akses bagi rombongan VIP tersebut.

Kejadian berlangsung begitu cepat. Mobil Patwal Polantas Polda Sultra, Mobil Dinas Gubernur Sultra, dan Pantup Gubernur terjebak diantara mobil rombongan Yayan.

Aksi pengereman mendadak oleh rombongan umrah, tak pelak membuat konvoi gubernur ikut terkena imbas.

“Ada motor dari arah pasar mau akses ke jalur seberang. Mobil terdepan di rombongan Yayan mendadak mengerem. Rem mendadak itu berakibat fatal kecelakaan beruntun. Rombongan menghantam mobil pantup dari belakang sehingga semua mobil terdorong ke depan,” jelasnya.

Seusai tabrakan, pantup kata Ilham berupaya mencari sumber masalah. Adu mulut terjadi saat pantup menyita SIM serta STNK beberapa pengendara.

“Pantup melepaskan tembakan satu kali peringatan ke udara agar konvoi dan massa tenang serta berhenti. Ada adu mulut antara pantup dan rombongan Yayan. Ada upaya provokasi sampai ada keributan seperti kemarin,” jelasnya lagi.

“Personel pantup bisa dikenai kurungan pencabutan pangkat atau mutasi jika terjadi sesuatu pada kepala daerah yang dikawal. Risiko mereka juga besar ketika bertugas, mempertaruhkan nyawa untuk melindungi kepala daerah. Ini mungkin yang mesti dipahami juga oleh masyarakat. Mestinya juga ketika perjalanan rombongan seperti umrah atau rombongan apa saja menggunakan vorijder. Itu disediakan gratis oleh polisi lalu lintas demi keselamatan/ketertiban rombongan pengendara saat iring-iringan di jalan. Tapi rombongan kemarin tidak ada begitu,” urai Ilham.

Mencuatnya insiden kericuhan konvoi mobil rombongan Gubernur Sultra dan rombongan umrah bermula dari video diunggah akun “Yayan Junior” di Facebook.

Si pengunggah mengaku sebagai bagian rombongan umrah menjadi korban aksi brutal Ajudan Gubernur saat tabrakan beruntun terjadi. Yayan menyebut aksi penodongan pistol dialamatkan ke rombongan umrah sebagai bentuk anarkisme bawahan Gubernur Sultra, Ali Mazi.

Penulis : Siti Marlina

Editor : La Ode Pandi Sartiman

Facebook Comments